Surabaya – Mahasiswa Bahasa dan Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (Unair), Diva Bulan Permani, berhasil meraih gelar Duta Lingkungan Jawa Timur dalam acara yang diselenggarakan oleh Yayasan Sahabat Pemuda Prestasi Indonesia (YASPPI).
Dalam keterangannya di Surabaya, Kamis, Diva menceritakan perjalanan panjang yang harus ia lalui untuk mencapai prestasi tersebut. Ia bersaing dengan banyak peserta dari berbagai wilayah di Jawa Timur dan melewati berbagai tahapan seleksi yang ketat hingga mencapai tahap finalis dan pra-karantina.
“Saya bersyukur mendapat golden ticket pada ajang tersebut. Golden ticket ini merupakan salah satu keuntungan dari para duta untuk lolos beberapa seleksi awal. Hal itu saya dapatkan karena personal branding yang saya tampilkan pada sosial media dinilai cukup baik,” ungkap Diva.
Dari Penelitian Sederhana Hingga Menjadi Duta Lingkungan
Mahasiswa asal Sidoarjo ini mengaku bahwa ketertarikannya pada isu lingkungan sudah ada sejak kecil. Diva melihat ajang ini sebagai kesempatan emas untuk menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan dan menyalurkan kegemarannya yang telah ada sejak usia dini.
“Saat duduk di bangku sekolah dasar, saya pernah melakukan penelitian sederhana terkait jentik-jentik nyamuk di lingkungan sekitar saya. Hal itu menjadi awal mula saya tertarik pada isu-isu lingkungan, khususnya di kawasan Surabaya dan Sidoarjo,” katanya.
Namun, perjalanan menuju gelar Duta Lingkungan tidak selalu mulus. Diva mengaku sempat merasa tidak percaya diri, terutama saat harus menghadapi sesi wawancara di hadapan dewan juri yang terdiri dari empat pos wawancara dengan fokus pertanyaan yang berbeda.
“Karena sebelumnya saya tidak mengetahui alur wawancaranya, hal ini membuat saya kaget dan minder dengan pesaing lainnya. Mungkin pada sesi itu menjadi tantangan terbesar saya selama ajang itu berlangsung. Namun, saya berhasil melawan rasa ketidakpercayaan diri itu,” ujar Diva.
Menghadapi Rasa Tidak Percaya Diri
Kunci dari keberhasilan Diva dalam mengatasi rasa kurang percaya diri ini adalah ketenangan diri. Diva menenangkan diri selama sesi wawancara sambil mengulang materi terkait isu lingkungan yang akan ia sampaikan kepada dewan juri.
“Cukup challenging memang pada saat itu, ditambah waktu untuk menyampaikan gagasan dan materi cukup singkat. Kuncinya dapat mengendalikan dan yakin pada kemampuan diri sendiri,” tambahnya.
Diva juga menyampaikan terima kasih kepada kedua orang tua serta rekan duta lainnya yang telah memberikan dukungan mental dan arahan selama ajang tersebut. Ia mengakui bahwa dukungan orang terdekat menjadi kunci kesuksesannya dalam ajang ini.
“Saya berharap para kawula muda di Jawa Timur dapat peduli isu-isu lingkungan saat ini. Selain itu, saya berharap Unair tidak hanya sebagai world class university, namun juga menjadi universitas yang ramah lingkungan,” pungkas Diva.