Sidoarjo – Suasana khusyuk menyelimuti Masjid Agung Sidoarjo ketika lantunan dzikir dan doa menggema dalam acara istighosah dan doa bersama memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia. Di tengah ratusan jamaah dari berbagai kalangan, Bupati Sidoarjo, H. Subandi, turut hadir dan memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif Majelis Ta’lim Bunda Muslimah Az-Zahra yang menggelar kegiatan bertajuk “Do’a untuk Negeri” pada Rabu (27/8/2025).
Kegiatan keagamaan ini dipimpin langsung oleh KH. Ahmad Mujab Muthohhar atau Gus Mujab, yang memandu para jamaah dalam bacaan dzikir, istighosah, dan doa untuk keselamatan bangsa serta keberkahan bagi Kabupaten Sidoarjo. Di tengah peringatan kemerdekaan, acara ini menjadi bentuk nyata kecintaan masyarakat kepada tanah air melalui pendekatan spiritual.
Dalam sambutannya, Bupati H. Subandi menekankan pentingnya kegiatan keagamaan sebagai bagian dari pembangunan moral dan sosial. Ia menyampaikan bahwa pemerintah daerah sangat terbuka terhadap upaya masyarakat dalam menyelenggarakan kegiatan yang menguatkan nilai-nilai kebersamaan dan religiositas.
“Saya selalu mendukung penuh setiap kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh masyarakat Sidoarjo. Karena dengan kegiatan agama akan memberikan berkah bagi kita dan untuk Sidoarjo,” kata Bupati Subandi di hadapan para jamaah.
Ia juga menegaskan bahwa Masjid Agung Sidoarjo adalah fasilitas publik yang dapat digunakan secara terbuka oleh masyarakat untuk kegiatan keagamaan. Menurutnya, masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah ritual, tetapi juga sebagai pusat kegiatan umat dan pembinaan karakter kebangsaan.
“Silakan jamaah pengajian di manapun di Sidoarjo memanfaatkan fasilitas di Masjid Agung untuk kegiatan keagamaan. Ini adalah rumah bersama kita semua,” ujar Subandi dengan penuh semangat.
Bupati juga mengajak masyarakat untuk terus mendoakan agar Sidoarjo menjadi wilayah yang diberkahi, aman, dan jauh dari segala bencana. Ia berharap momentum ini dapat memperkuat rasa cinta tanah air dan menjadi pengingat pentingnya persatuan dalam membangun daerah.
Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Gus Mujab, disertai lantunan shalawat dan dzikir. Para jamaah tampak larut dalam kekhusyukan, menciptakan suasana spiritual yang menggetarkan hati. Istighosah ini menjadi simbol harapan dan ikhtiar spiritual masyarakat Sidoarjo dalam menyongsong masa depan Indonesia yang lebih baik.
