Bontang – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang, Saeful Rizal, menyampaikan pesan penting dalam peringatan Isra Mi’raj, sebuah peristiwa besar dalam sejarah Islam yang penuh hikmah dan pelajaran spiritual. Dalam kesempatan tersebut, Saeful mengingatkan masyarakat untuk menjadikan momen ini sebagai penguat keimanan dan refleksi diri dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan.
Saeful menyoroti tiga pesan utama yang dapat diambil dari peringatan Isra Mi’raj, yakni tidak berputus asa dari rahmat Allah, menjadikan ibadah sebagai jalan memohon pertolongan, serta pentingnya kepedulian terhadap Masjid Al-Aqsha. Ketiga pesan ini, menurut Saeful, relevan untuk menjawab berbagai persoalan yang dihadapi umat Islam saat ini.
1. Jangan Berputus Asa dari Rahmat Allah
Dalam sambutannya, Saeful Rizal mengajak seluruh masyarakat untuk selalu optimis dan tidak pernah berputus asa dari rahmat Allah, terutama saat menghadapi berbagai cobaan hidup. Menurutnya, rahmat Allah adalah sumber kekuatan yang tak pernah habis, dan hanya kepada-Nya manusia seharusnya mengadu segala kesulitan.
“Apapun kesulitan yang kita alami dalam hidup, jangan pernah berhenti berharap pada Allah. Semua masalah, sekecil atau sebesar apa pun, adukanlah kepada-Nya. Allah Maha Kuasa, dan Dia pasti memberikan pertolongan kepada hamba-Nya,” ujar Saeful dengan penuh keyakinan.
Ia menambahkan, peristiwa Isra Mi’raj adalah bukti nyata dari kekuasaan Allah. Dalam perjalanan yang luar biasa, Nabi Muhammad SAW diperjalankan dari Masjidil Haram ke Masjid Al-Aqsha, kemudian naik ke Sidratul Muntaha. Perjalanan ini menunjukkan bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah.
“Allah yang memperjalankan Nabi-Nya dengan cara luar biasa adalah Allah yang sama yang mampu menolong kita di saat kita merasa tidak ada jalan keluar. Inilah yang harus kita yakini sebagai umat Islam,” tegasnya.
2. Ibadah sebagai Jalan Memohon Pertolongan
Lebih lanjut, Saeful juga menekankan pentingnya kehidupan spiritual dan ibadah dalam menghadapi tantangan hidup. Menurutnya, ibadah bukan hanya kewajiban seorang Muslim, tetapi juga menjadi sarana utama untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memohon pertolongan-Nya.
“Ibadah adalah jalan yang Allah berikan kepada kita untuk menguatkan diri dalam menghadapi kesulitan. Dengan salat, doa, dan ibadah lainnya, kita tidak hanya memohon bantuan, tetapi juga menemukan ketenangan dan keyakinan bahwa Allah selalu bersama kita,” kata Saeful.
Ia mengingatkan bahwa salah satu inti dari peristiwa Isra Mi’raj adalah perintah salat lima waktu. Salat menjadi bukti kasih sayang Allah kepada umat Islam, sekaligus menjadi cara untuk menjaga hubungan dengan Sang Pencipta.
“Melalui salat, kita diajarkan untuk selalu mengingat Allah dalam setiap langkah hidup kita. Maka, mari jadikan ibadah sebagai kebutuhan, bukan hanya kewajiban,” tambahnya.
3. Perhatian terhadap Masjid Al-Aqsha
Dalam pesan terakhirnya, Saeful menyoroti pentingnya memberikan perhatian dan kepedulian terhadap Masjid Al-Aqsha. Masjid yang menjadi bagian penting dalam peristiwa Isra Mi’raj ini, menurutnya, memiliki makna historis, spiritual, dan simbolis yang sangat besar bagi umat Islam di seluruh dunia.
“Masjid Al-Aqsha adalah tempat suci yang harus kita jaga bersama. Selain menjadi tujuan Isra Nabi Muhammad, masjid ini juga menjadi simbol persatuan umat Islam. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memberikan perhatian dan dukungan, baik melalui doa maupun tindakan nyata, agar kesuciannya tetap terjaga,” ujarnya.
Ia juga mengecam segala bentuk ancaman dan kejahatan yang ditujukan kepada Masjid Al-Aqsha. Menurut Saeful, perlindungan terhadap masjid ini bukan hanya tanggung jawab umat Islam Palestina, tetapi juga tanggung jawab…