Sangatta — Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) melaksanakan apel besar untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda di halaman Bupati Kutim. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk perwakilan dari instansi pemerintah, organisasi kepemudaan, serta masyarakat umum. Acara ini bertujuan untuk mengingatkan kembali akan semangat persatuan dan kebangkitan generasi muda Indonesia, serta menekankan pentingnya peran pemuda dalam pembangunan bangsa.
Apel Sumpah Pemuda: Meneguhkan Komitmen Generasi Muda
Apel dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, diikuti dengan pembacaan teks Sumpah Pemuda. Suasana khidmat terasa saat seluruh peserta mengangkat tangan dan berikrar untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Dalam sambutannya, Basuki Isnawan, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kutim, menyampaikan harapannya agar para pemuda aktif berkarya. “Anak-anak muda, berkarya saja! Kita dukung program-program pemerintah. IKN (Ibu Kota Negara) sudah di depan kita, ini adalah momentum. Jangan menjadi penonton!” serunya. Pesan ini menjadi dorongan bagi generasi muda untuk terlibat aktif dalam berbagai program pembangunan yang sedang dijalankan, terutama dalam konteks IKN yang menjadi fokus pemerintah saat ini.
Apresiasi dari Pjs Bupati Kutai Timur
Pjs Bupati Kutai Timur, Agus Hari Kesuma (AHK), juga memberikan sambutan yang penuh motivasi. Dalam pidatonya, ia mengucapkan terima kasih kepada semua pemangku kepentingan yang telah berkontribusi dalam pelayanan kepemudaan. “Kami memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kontribusi positif segenap pemangku kepentingan yang telah dan terus memberikan pelayanan kepemudaan yang baik. Indonesia yang raya dan sejahtera memanggil partisipasi dan perjuangan pemuda Indonesia,” ungkapnya.
Agus menekankan bahwa nilai-nilai yang ditampilkan oleh generasi Sumpah Pemuda 1928 harus terus diingat dan diperjuangkan. “Peristiwa ini adalah momen di mana para pemuda Indonesia menyatakan tekad dan kehendak untuk bersatu. Kita harus menjaga karakter bangsa dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada,” lanjutnya.
Momen Penting dalam Sejarah Kebangsaan
Agus Hari Kesuma juga mengingatkan akan pentingnya peringatan Sumpah Pemuda sebagai refleksi dari perjalanan bangsa. “Pada kesempatan ini, mari kita senantiasa mengungkapkan rasa syukur yang setinggi-tingginya atas rahmat dan karunia Allah Subhanahu wa Ta’ala. Saat ini, bangsa Indonesia tengah memperingati peristiwa penting dalam sejarah kebangsaan kita,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa generasi muda harus memiliki kesadaran akan pentingnya nilai-nilai luhur yang diperjuangkan oleh pendahulu. “Nilai-nilai agung yang ditampilkan oleh generasi Sumpah Pemuda 1928 ini harus selalu didengungkan untuk menguatkan kesadaran dan karakter bangsa Indonesia,” tambahnya.
Agenda Pembangunan dan Peran Pemuda
Dalam konteks bulan Pemuda dan peringatan Hari Sumpah Pemuda yang bertepatan dengan masa transisi pemerintahan baru, Agus menyatakan bahwa ini adalah saat yang tepat untuk memperkuat perhatian pada agenda pengembangan kepemudaan. “Bulan Pemuda dan Peringatan Hari Sumpah Pemuda 2024 ini adalah momentum bagi kita untuk memberikan perhatian yang lebih besar kepada agenda pengembangan kepemudaan sebagai bagian penting dari pembangunan Indonesia,” jelasnya.
Agus menegaskan bahwa pemuda bukan hanya sebagai objek pembangunan, tetapi juga subjek yang aktif dalam proses tersebut. “Sebagian pemuda Indonesia telah memiliki kemampuan untuk berpartisipasi aktif dalam berbagai sektor pembangunan nasional, bahkan dalam agenda SDGs (Sustainable Development Goals) yang merupakan agenda global,” tuturnya.
Namun, ia juga mencatat bahwa masih banyak pemuda yang memerlukan dukungan dan pemberdayaan untuk menggali potensi mereka. “Sebagian pemuda masih membutuhkan layanan pemberdayaan untuk membangun potensi yang terpendam, sehingga dapat menjadi kekuatan dalam kepemimpinan dan kewirausahaan,” tambah Agus.
Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) dan Tantangan
Di tengah pidatonya, Agus juga merujuk pada Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) sebagai indikator kualitas pemuda di Indonesia. “Pada tahun 2024, Indeks Pembangunan Pemuda berada di angka 56,33 persen. Rincian ini mencakup domain pendidikan sebesar 70,00 persen, kesehatan dan kesejahteraan sebesar 65,00 persen, gender dan diskriminasi sebesar 53,33 persen, lapangan kerja sebesar 45,00 persen, dan partisipasi serta kepemimpinan sebesar 43,33 persen,” ungkapnya.
Capaian tersebut menunjukkan bahwa masih ada tantangan yang harus dihadapi dalam meningkatkan kualitas pemuda Indonesia. Agus menekankan perlunya kolaborasi antara semua pemangku kepentingan untuk meningkatkan angka tersebut. “Capaian IPP harus ditingkatkan melalui pengembangan potensi dan keunggulan pemuda secara masif di seluruh wilayah Indonesia,” katanya.
Sinergi dan Kolaborasi untuk Pembangunan Pemuda
Agus menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dunia industri, perguruan tinggi, dan media untuk menciptakan ekosistem pelayanan kepemudaan yang inovatif. “Seluruh pemangku kepentingan harus bergerak secara sinergis dan holistik untuk membangun pelayanan kepemudaan yang mendukung perkembangan pemuda yang maju, berkarakter kebangsaan, dan berdaya saing,” ujarnya.
Momentum peringatan Sumpah Pemuda tahun 2024 ini, Agus menjelaskan, mengangkat tema “Maju Bersama Indonesia Raya”. Tema ini menekankan pentingnya kolaborasi dan pemajuan elemen-elemen pelayanan kepemudaan untuk mencapai kondisi Indonesia yang sejahtera. “Upaya pemajuan ini harus dilakukan secara bersama, simultan, sinkron, dan terkoordinasi baik di tingkat pusat maupun daerah,” jelasnya.
Peran Pemerintah Daerah dalam Pelayanan Kepemudaan
Pemerintah daerah, menurut Agus, memiliki peran yang sangat penting dalam menggerakkan pelayanan kepemudaan. “Peran ini diwujudkan melalui kebijakan dan program kepemudaan yang berkesinambungan serta melalui rencana aksi daerah (RAD) yang berorientasi pada peningkatan IPP yang disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing,” paparnya.
Setiap upaya untuk memperbaiki kebijakan kepemudaan pada tingkat daerah patut mendapatkan penghargaan. “Hal ini akan berdampak pada perluasan cakupan dan jangkauan pelayanan kepemudaan hingga tidak ada satu pun pemuda yang tidak mendapatkan pelayanan,” imbuhnya.
Mengembangkan Kreativitas dan Inovasi Pemuda
Agus menutup pidatonya dengan mengajak semua pihak untuk bersama-sama melakukan langkah-langkah untuk mengembangkan potensi pemuda. “Mari kita bersama membuka kesempatan seluas-luasnya kepada pemuda untuk berpartisipasi dalam seluruh dimensi pembangunan sesuai dengan kompetensi dan passion masing-masing. Kita perlu meningkatkan kepedulian terhadap pemuda melalui perbaikan pelayanan, tata kelola, dan dukungan sumber daya,” tutupnya.