Mojokerto – Pembukaan Musyawarah Daerah (Musyda Pemuda Muhammadiyah Kota Mojokerto di Villa Wahyu 2, Pacet, Mojokerto pada Sabtu (11/01/2025) menjadi momen bersejarah bagi kader-kader Muhammdiyah di Kota Mojokerto. Acara ini dihadiri oleh sekitar 70 peserta yang merupakan perwakilan dari pimpinan cabang, ranting, dan amal usaha Muhammadiyah se-Kota Mojokerto.
Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kota Mojokerto periode 2018–2022, Roisul Ardi, dalam sambutannya mengungkapkan kebanggaannya menjadi bagian dari organisasi ini. “Berpemuda Muhammadiyah itu sangat menggembirakan,” ujarnya penuh semangat di hadapan peserta Musyda.
Keistimewaan Musyda kali ini semakin terasa dengan hadirnya para senior Pemuda Muhammadiyah yang kini berkiprah di lembaga penyelenggara pemilu. Di antaranya adalah Muhammad Awaludin Zahroni dan Imam Buchori yang1saat ini menjabat sebagai Komisioner KPU Kota Mojokerto. Selain itu, hadir pula Mochammad Harun dari DPC Partai Gerindra. Kehadiran mereka bukan sekadar tamu undangan, tetapi juga sebagai pembicara dalam Stadium General bertajuk “Manifestasi Gerakan Pemuda dalam Bermuhamm

Ketua panitia pelaksana menyampaikan bahwa tema tersebut diangkat untuk memotivasi para peserta agar lebih berperan aktif dalam organisasi dan memberikan kontribusi nyata bagi bangsa. Melalui forum ini, diharapkan peserta dapat meneladani semangat perjuangan dan dedikasi para senior dalam mengembangkan gerakan kepemudaan dan kebangsaan.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jawa Timur, Ali Zulkarnain, S.Pd., menyampaikan pesan penting terkait arah gerakan Pemuda Muhammadiyah ke depan. Ia menekankan bahwa Pemuda Muhammadiyah harus berpegang teguh pada empat pilar utama, yaitu Islam Berkemajuan, Keilmuan, Kewirausahaan, dan Politik Kebangsaan.
“Empat pilar ini harus menjadi dasar dalam setiap langkah Pemuda Muhammadiyah. Islam Berkemajuan menjadi identitas gerakan, Keilmuan sebagai fondasi intelektual, Kewirausahaan untuk kemandirian ekonomi, dan Politik Kebangsaan sebagai wujud kontribusi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” jelas Ali Zulkarnain.
Rangkaian Musyda kemudian dilanjutkan dengan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) PDPM Kota Mojokerto periode 2018–2023, pembahasan program kerja melalui sidang komisi, dan pemilihan anggota formatur PDPM Kota Mojokerto periode 2023–2027. Uniknya, pemilihan anggota formatur kali ini menggunakan sistem e-voting sebagai wujud modernisasi dan efisiensi dalam proses demokrasi internal.
Sebanyak 17 calon formatur yang telah ditetapkan bersaing memperebutkan delapan kursi formatur. Proses e-voting berjalan lancar hingga akhirnya terpilih delapan nama yang kemudian bermusyawarah untuk menentukan ketua umum. Hasil musyawarah menetapkan Fajar Bima Masridho sebagai Ketua Umum PDPM Kota Mojokerto periode 2023–2027.
Dalam sambutan perdananya, Fajar Bima Masridho mengajak seluruh kader untuk bersama-sama merawat dan membesarkan persyarikatan. “Mari rawat bersama-sama persyarikatan ini, guna mewujudkan PDPM Kota Mojokerto yang lebih berguna bagi persyarikatan dan juga masyarakat sekitar,” ungkapnya pada Ahad (12/01/2025).
Semangat regenerasi dan konsolidasi dalam Musyda ini diharapkan mampu melahirkan pemimpin-pemimpin yang amanah dan program-program yang progresif. Ke depan, PDPM Kota Mojokerto diharapkan lebih adaptif dalam menghadapi tantangan zaman dan mampu berkontribusi nyata bagi kemajuan umat dan bangsa.
Musyda kali ini menjadi bukti bahwa Pemuda Muhammadiyah Kota Mojokerto terus berbenah dan berkomitmen untuk menjadi garda terdepan dalam membangun peradaban yang lebih baik. Dengan semangat kebersamaan dan visi yang jelas, PDPM Kota Mojokerto siap melangkah lebih jauh untuk membawa perubahan positif di tengah masyarakat.