Kediri – Suasana Insumo Kediri Convention Center (IKCC) pada Jumat malam (1/11/2024) terasa berbeda. Ratusan mata tertuju pada panggung, di mana dua pasangan calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kediri bersiap memaparkan visi dan misi mereka dalam Debat Terbuka Pilwali Kediri 2024. Ajang debat ini digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Kediri sebagai salah satu rangkaian untuk memperkenalkan calon-calon pemimpin kepada masyarakat.
Acara berlangsung lancar dan kondusif. Pasangan calon nomor urut 1, Vinanda Prameswati dan KH Qowimuddin Thoha (Gus Qowim), berhadapan dengan pasangan calon nomor urut 2, Silviana Feronica dan Regina Nadya Suwono. Kedua paslon ini memiliki visi yang berbeda untuk membangun Kota Kediri, namun semangat mereka sama—yaitu menjadikan Kediri sebagai kota yang lebih baik.
Ketegangan dan Antusiasme di Debat Perdana
Tepat pukul 19.00 WIB, lampu sorot panggung menyala, menandai dimulainya acara. Moderator memperkenalkan kedua paslon, yang disambut dengan tepuk tangan meriah dari para pendukung. Ketua KPU Kota Kediri, Reza Cristian, turut hadir memberikan sambutan pembuka.
“Alhamdulillah, debat pertama ini berjalan lancar. Kami berharap masyarakat bisa mendapatkan pandangan yang jelas mengenai visi dan misi para kandidat,” kata Reza, menambahkan bahwa suasana kondusif ini tercipta berkat kerjasama yang baik dari semua pihak, mulai dari tim panelis, moderator, hingga para pendukung paslon.
Perdebatan Ide: Visi Membangun Kediri yang Lebih Baik
Setiap paslon diberikan waktu untuk memaparkan visi mereka. Paslon nomor urut 1, Vinanda Prameswati dan Gus Qowim, membawa visi “MAPAN,” yang berarti Kota Kediri yang Maju, Agamis, Produktif, Aman, dan Ngangeni. Mereka menekankan pentingnya Kota Kediri yang modern namun tetap mempertahankan nilai-nilai keagamaan dan budaya lokal. Vinanda dalam penyampaiannya menegaskan bahwa program-program mereka nantinya akan berfokus pada pembangunan berkelanjutan, pengembangan ekonomi kreatif, serta keamanan lingkungan.
Di sisi lain, paslon nomor urut 2, Silviana Feronica dan Regina Nadya Suwono, mengusung visi “unggul, maju, berkelanjutan dalam harmoni dan adil gender.” Fey dan Regina ingin memastikan bahwa setiap lapisan masyarakat di Kota Kediri merasakan manfaat pembangunan, tanpa memandang gender, usia, maupun latar belakang ekonomi. Fey menyebutkan bahwa Kota Kediri membutuhkan perubahan yang lebih inklusif dan adil, di mana setiap warga bisa berperan aktif dalam pembangunan.
Tantangan Masa Depan dan Harapan dari Masyarakat
Para pendukung tampak antusias menyaksikan kedua paslon memaparkan ide-ide mereka. Apresiasi dari masyarakat yang hadir pun tak bisa disembunyikan. Bagi warga Kediri, debat ini bukan sekadar tontonan politik, melainkan harapan nyata akan perubahan yang lebih baik.
“Harapannya, lewat debat ini masyarakat bisa lebih memahami visi dari setiap paslon dan memilih berdasarkan program yang sesuai dengan kebutuhan mereka,” tutur Reza Cristian. Ia juga menyampaikan optimisme KPU bahwa Pilkada tahun ini dapat mencapai tingkat partisipasi pemilih hingga 85-90 persen, yang menunjukkan besarnya minat masyarakat dalam menentukan pemimpin mereka.
Menuju Pemilihan yang Bijak dan Demokrasi Sehat
Dengan semakin dekatnya Pilkada pada 27 November 2024, KPU Kota Kediri mengharapkan debat ini bisa meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam proses demokrasi. Melalui pemahaman yang lebih mendalam mengenai calon-calon pemimpin, masyarakat diharapkan dapat memilih dengan bijak, membawa Kota Kediri menuju perubahan yang lebih baik.
Debat perdana ini bukan hanya panggung bagi para calon untuk menunjukkan kemampuan dan ide-ide mereka, tetapi juga merupakan wadah bagi masyarakat untuk melihat siapa yang benar-benar siap membangun masa depan Kediri. Debat-debat selanjutnya diharapkan dapat semakin memperkaya pandangan masyarakat dan menjadi langkah konkret menuju pemilihan yang sukses dan damai.