Mojokerto – Esports telah menjadi salah satu industri yang berkembang pesat di Indonesia, khususnya melalui game Mobile Legends yang kini menjadi salah satu cabang olahraga elektronik paling populer di Tanah Air. Bukti nyata perkembangan ini terlihat pada penyelenggaraan “Community Hero Aston Mojokerto Championship,” turnamen Mobile Legends pertama yang diadakan di Aston Mojokerto Hotel & Conference Center.
Acara yang digelar pada Minggu itu diikuti oleh 175 peserta yang terbagi dalam 35 tim. Turnamen ini tak hanya sekadar permainan, tetapi juga ajang unjuk gigi bagi komunitas gamer lokal untuk membuktikan kemampuan mereka dalam dunia kompetitif. Para tim harus melewati tiga tahap pertandingan: babak penyisihan, semifinal, dan final, demi memperebutkan total hadiah sebesar Rp 6.500.000.
Kisah Inspiratif Peserta
Bintang, salah satu peserta dari tim Oli Samping, membagikan pengalaman yang menginspirasi. “Aku punya pengalaman unik mas. Waktu itu ikut turnamen, 1 hari sebelum pertandingan aku kecelakaan. Pinggul patah, jadi sampai sekarang masih harus pakai tongkat sambil terapi pemulihan. Tapi walaupun begitu aku tetep ikut turnamen karena seneng, harapannya semoga kami bisa punya prestasi dan berkesempatan jadi tim E-sport Indonesia,” ungkap Bintang.
Meskipun dalam kondisi fisik yang belum sepenuhnya pulih, semangat Bintang untuk tetap berkompetisi menjadi salah satu momen berharga di turnamen ini. Dedikasi dan kecintaan para peserta terhadap Mobile Legends memperlihatkan betapa esports kini mampu menginspirasi dan memotivasi generasi muda.
Pertarungan Sengit di Babak Penyisihan
Turnamen dimulai pukul 16.00 dengan babak penyisihan yang terdiri dari 18 pertandingan. Setiap tim yang beranggotakan lima orang harus menyusun strategi matang, berkolaborasi, dan menjaga kekompakan tim untuk mengalahkan lawan-lawannya. Dalam suasana yang penuh persaingan, fair play menjadi nilai utama, di mana para pemain dituntut bermain tanpa kecurangan sedikit pun.
Pertandingan demi pertandingan berlangsung sengit. Suara sorakan dan dukungan dari para penonton yang hadir menambah semarak suasana di ballroom Aston Mojokerto. “Kegiatan ini merupakan langkah kami untuk merangkul anak muda Mojokerto, menyalurkan semangat kompetitif yang mereka miliki agar dapat berkembang dan berprestasi,” kata Franciska Retno Savitri, General Manager Aston Mojokerto. Ia berharap melalui ajang ini, potensi generasi muda di bidang esports bisa semakin berkembang dan mendapat perhatian lebih luas.
Babak Final yang Menegangkan
Setelah melewati fase penyisihan dan semifinal, hanya dua tim yang berhasil melaju ke babak final. Kedua tim ini menunjukkan permainan apik dengan strategi yang sangat cerdik, saling beradu taktik demi merebut gelar juara. Penonton dibuat tegang menyaksikan pertarungan seru antara dua tim terbaik.
Pada akhirnya, tim Permen Karet berhasil keluar sebagai juara turnamen, disusul oleh tim Anak Buah Mael di posisi kedua, dan tim Dualah yang menduduki posisi ketiga. Sorak-sorai dan tepuk tangan meriah dari penonton mewarnai penyerahan hadiah kepada para pemenang.
Turnamen ini tak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga wadah untuk menjalin persaudaraan antar komunitas gamer. “Dengan adanya turnamen ini, kami berharap anak-anak muda bisa lebih bersemangat untuk mengembangkan kemampuan mereka, dan siapa tahu di masa depan mereka bisa berkarier sebagai atlet esports profesional,” tutup Franciska.
Community Hero Aston Mojokerto Championship bukan hanya sekadar kompetisi Mobile Legends biasa, melainkan panggung bagi talenta-talenta muda Mojokerto untuk menunjukkan kemampuan dan semangat juang mereka. Di tengah perkembangan pesat esports, acara ini menjadi bukti bahwa permainan digital kini telah menjadi bagian penting dari prestasi olahraga masa kini.