Karo – Pagi buta di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, dikejutkan oleh insiden kebakaran tragis yang menewaskan empat orang di sebuah rumah yang juga berfungsi sebagai warung kebutuhan sehari-hari. Rumah tersebut milik Sempurna Pasaribu, seorang wartawan media online, yang bersama istri, anak, dan cucunya menjadi korban dalam kejadian memilukan ini. Diduga, kebakaran ini adalah tindakan pembakaran oleh Orang Tak Dikenal (OTK).
Sekitar pukul 03.40 WIB, Kamis (27/6/2024) Rumah Sempurna Pasaribu yang terletak di sebuah sudut jalan di Karo, Sumut, tiba-tiba dilalap si jago merah. Api dengan cepat menyebar, menghanguskan seluruh bangunan dan seisinya. Saat kebakaran terjadi, Sempurna Pasaribu sedang tertidur lelap, tak sempat menyelamatkan diri. Sang istri, Eprida Br Ginting, yang mengelola warung tersebut, serta anak dan cucu mereka juga ikut terperangkap dalam kobaran api yang tidak memberikan ruang untuk melarikan diri.
Ketua DPD Pro Jurnalismedia Cyber (PJS) Sumatera Utara, Sofyan Siahaan, mengungkapkan bahwa Sempurna Pasaribu dikenal sebagai wartawan yang sangat kritis. “Saya sering menyoroti praktik perjudian yang melibatkan banyak pihak. Kemungkinan besar, keberanian almarhum dalam mengungkap kebenaran membuatnya menjadi sasaran,” ungkap Sofyan.
Tragedi ini tidak hanya mengejutkan keluarga dan kerabat korban, tetapi juga seluruh komunitas wartawan di Sumatera Utara. Banyak yang mengenang Sempurna sebagai sosok yang berani dan teguh dalam menjalankan tugas jurnalistiknya. “Ini adalah pukulan besar bagi kami. Sempurna adalah tekanan yang konservasi, dan kepergiannya meninggalkan luka yang mendalam,” tambah Sofyan.
Pihak kepolisian setempat masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku dan motif dibalik kejadian ini. Sementara itu, komunitas wartawan dan masyarakat setempat berharap agar kasus ini segera terungkap dan keadilan dapat ditegakkan.
Kejadian ini kembali menyoroti risiko yang dihadapi para jurnalis dalam menjalankan tugas mereka, terutama ketika meliput isu-isu sensitif. Dalam suasana duka, para rekan dan sahabat Sempurna berkomitmen untuk terus melanjutkan perjuangannya dalam mencari dan menyampaikan kebenaran, meskipun nyawa menjadi taruhannya.
“Semoga pengorbanan Sempurna dan keluarganya tidak sia-sia. Kita harus terus memperjuangkan kebebasan pers dan memastikan bahwa kebenaran tidak pernah dibungkam,” tutup Sofyan.