Kediri – Dua paslon nomor (paslon) urut 1 yakni Deny Widyanarko – Mudawamah (Deny-Mudawamah) dan nomor urut 2 Hanindhito Himawan Pramana – Dewi Maria Ulfa (Dhito-Dewi) Pilbup Kediri melakukan kampanye untuk memaparkan visi, misi, dan program kerja pasangan calon kepada masyarakat. Dua paslon Pilbup Kediri 2024 tengah menggelar kampanye selama tanggal 25 September – 23 November 2024.
Komisioner KPU Kabupaten Kediri Bidang Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM, Eka Septiawan Ferydyanto, mengimbau kepada kedua paslon untuk menjaga ketertiban, menghindari penyebaran hoaks maupun black campaign saat kampanye.
Kami mengimbau kepada kedua pasangan calon agar menjaga kedamaian dalam kampanye dan tidak menyebarkan informasi palsu yang dapat memperkeruh situasi. Kabupaten Kediri harus tetap damai,” kata Eka, Selasa (22/10/2024).
Eka menyampaikan, pentingnya menjaga suasana kampanye yang damai dan bebas dari provokasi dari masing-masing pendukung. “Kami berharap kedua paslon dan timnya menghindari penyebaran informasi yang bisa memicu konflik atau ketegangan,” jelasnya.
Sementara itu, paslon nomor urut 1 Deny-Mudawamah, menggelar kampanye salah satukunjungan kampanye di Kecamatan Banyakan, Rabu (9/10/2024).
Deny menawarkan, program pembangunan dusun sebagai solusi. Setiap dusun di Kabupaten Kediri, menurutnya, akan menerima anggaran sebesar Rp 300 juta-Rp 500 juta per tahun untuk memenuhi kebutuhan pembangunan di wilayah masing-masing.
“Saya berharap program ini dapat menyelesaikan berbagai permasalahan di dusun, sehingga manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat. Prioritas pembangunan apa yang dibutuhkan, biarlah warga yang menentukan,” jelas Deny.
Sedangkan untuk paslon nomor urut 2 Dhito-Dewi menggelar kampanye salah satunya di Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri, Selasa (8/10/2024).
Dhito membeberkan, selama di periode pertama menjadi bupati Kediri bersama wakilnya Dewi Maria Ulfa telah membangun sejumlah bidang infrastruktur untuk mendukung perekonomian warga, seperti revitalisasi Pasar tradisional di Kecamatan Wates.
Kemudian, lanjut dia, pembangunan infrastruktur jalan dengan panjang 391.222 meter. Selain jalan, untuk mendukung konektivitas antarwilayah, juga dibangun infrastruktur jembatan, yakni Jembatan Ngadi, Jembatan Jongbiru, serta Jembatan Gedangsewu.
Pihaknya juga telah mengusulkan perbaikan ke gubernur Jawa Timur, pada 2023. Ia berjanji jika nanti diberi amanah oleh warga untuk menjadi bupati kembali, ia akan mengusulkan lagi perbaikan infrastruktur kepada gubernur Jawa Timur terpilih.
“Insyaallah setiap tahun saya tagih terus sampai terealisasi,” tandas Dhito. (ADV)