Jember – Lapangan Kupujamas, Kecamatan Gumukmas, pada Sabtu siang (3/11/2025), berubah menjadi lautan manusia yang dipenuhi semangat religius dan kehangatan kebersamaan. Ratusan jamaah pengajian dan kelompok ibu-ibu pegiat sholawat berkumpul dalam acara Majelis Sholawat Kampung, bagian dari rangkaian kegiatan Gus’e Menyapa, bersama Bupati Jember Muhammad Fawait atau yang akrab disapa Gus Fawait.
Kedatangan Gus Fawait disambut meriah oleh warga yang sejak pagi memadati lapangan. Ia hadir bukan sekadar sebagai pejabat, melainkan sebagai sosok yang ingin kembali menyapa rakyatnya secara langsung. “Saya tidak ingin emak-emak merasa hanya dicari saat kampanye. Saya ke sini karena rindu dan ingin mendengar langsung permasalahan di bawah,” ujar Gus Fawait, disambut tepuk tangan dan shalawat dari jamaah yang hadir.
Dalam kesempatan itu, Gus Fawait menegaskan bahwa kegiatan ini tidak berkaitan dengan agenda politik, melainkan bentuk silaturahmi dan penghormatan kepada masyarakat Jember. Ia berdialog dengan warga, mendengarkan aspirasi, sekaligus menyampaikan beberapa program kerakyatan yang tengah dijalankan oleh Pemkab Jember.
Salah satu program yang ia soroti adalah Universal Health Coverage (UHC) Prioritas, layanan kesehatan gratis yang menjamin seluruh warga Jember dapat berobat di rumah sakit mana pun di Indonesia yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, cukup dengan menunjukkan KTP. Program ini disebutnya sebagai bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam mewujudkan akses kesehatan merata.
Selain itu, Gus Fawait juga menyampaikan dukungannya terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto. Ia menilai, program tersebut merupakan langkah strategis dalam mencetak generasi unggul melalui peningkatan gizi anak-anak sejak usia dini.
Menutup pertemuan, Gus Fawait menyampaikan pesan moral yang menyejukkan dan penuh makna. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk tidak mudah terseret arus perdebatan di media sosial serta tetap menjaga persatuan dan kesejukan sosial. “Saya memilih untuk diam. Saya tidak ingin banyak adu kata. Yang dibutuhkan sekarang bukan adu kata-kata, tapi kerja nyata. Izinkan saya empat sampai lima tahun ke depan fokus bekerja untuk masyarakat Jember,” tegasnya.
Dalam suasana yang khidmat, Gus Fawait juga memberikan apresiasi khusus kepada ibu-ibu pengajian yang tetap istiqamah menjaga kegiatan sholawat di tengah derasnya arus opini publik di dunia maya. “Kekuatan dan kesetiaan ibu-ibu pengajian adalah energi moral yang menjaga kesejukan sosial di Jember. Kritik boleh, tapi mari saling menghormati. Kalau mau debat, nanti saja di Pilkada depan. Sekarang waktunya bekerja, bukan berdebat,” ujarnya.
Melalui Majelis Sholawat Kampung, pesan damai, semangat gotong royong, dan komitmen kerja nyata kembali menggema dari Jember. Di bawah kepemimpinan Gus Fawait, pemerintah daerah menegaskan arah pembangunan yang berpijak pada ketulusan, kedekatan dengan rakyat, dan harmoni sosial sebagai fondasi menuju Jember yang lebih religius, sejahtera, dan berdaya. (ADV).
