Bontang – Dengan semakin dekatnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) untuk Walikota dan Wakil Walikota Bontang pada 27 November 2024 mendatang, anggota DPRD Kota Bontang, Rustam, mengeluarkan seruan khusus untuk para pemilih pemula. Dalam suasana persiapan dan antusiasme masyarakat, Rustam menekankan pentingnya partisipasi generasi muda, khususnya pemilih pemula, dalam menentukan masa depan Kota Bontang untuk lima tahun ke depan.
Pentingnya Partisipasi Pemilih Pemula
Dalam pernyataan yang disampaikan di Gedung DPRD Kota Bontang, Rustam mengingatkan bahwa Pilkada ini adalah kesempatan pertama bagi banyak pemilih muda untuk menggunakan hak pilih mereka. “Ini tahap awal untuk pemula, jangan sia-siakan hak pilihnya,” tegas Rustam di Gedung DPRD Kota Bontang, Selasa (24/9/2024). Sebagai Ketua Panitia Khusus (Pansus) Tatib DPRD, Rustam menyampaikan betapa pentingnya pemilih pemula untuk belajar dan memahami proses demokrasi.
Rustam, yang merupakan politisi dari Partai Golkar, berharap angka golput atau ketidakikutsertaan pemilih bisa ditekan di bawah 10 persen pada Pilkada kali ini. Ia menekankan bahwa keterlibatan generasi muda, termasuk Generasi Z dan Milenial, sangat krusial dalam menentukan arah kebijakan dan pembangunan kota. “Artinya, Gen Z dan Milenial harus berperan aktif di Pilkada 2024 Kota Bontang ini,” ujar Rustam dengan penuh harap.
Data Pemilih di Kota Bontang
Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bontang telah merilis data terbaru terkait daftar pemilih tetap (DPT) untuk Pemilu 2024. Berdasarkan data KPU, terdapat sebanyak 131.595 jiwa yang terdaftar sebagai DPT. Data ini mencakup pemilih dari berbagai generasi, mulai dari Generasi Milenial, Gen Z, hingga Generasi X dan Baby Boomer (Lansia).
Ozzie Osbourne, Komisioner KPU Bontang Divisi Data dan Informasi, menjelaskan bahwa dari jumlah tersebut, pemilih Milenial (usia 27-42 tahun) yang menggunakan hak suaranya mencapai 48.897 jiwa atau sekitar 37 persen dari total DPT. Sementara itu, pemilih pemula dari Generasi Z (usia 17-26 tahun) tercatat sebanyak 33.351 jiwa atau sekitar 25 persen. Generasi X (usia 43-58 tahun) menyumbang 36.009 suara atau 27 persen, dan Baby Boomer (Lansia) sebanyak 12.786 suara atau sekitar 9 hingga 10 persen.
Ozzie menambahkan bahwa tingkat partisipasi pemilih mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. “Jumlah DPT 131.595 jiwa yang menggunakan hak pilihnya berkisar 88 persen. Ada sebanyak 12 persen yang tidak menggunakan hak pilihnya,” jelas Ozzie.
Peranan Generasi Muda dalam Pemilu 2024
Dengan data tersebut, jelas terlihat bahwa peranan pemilih Milenial dan Generasi Z sangat mendominasi dan menjadi faktor penting dalam menentukan hasil Pemilu 2024 di Kota Bontang. Rustam berharap agar angka partisipasi ini terus meningkat, khususnya di kalangan pemilih muda yang merupakan harapan masa depan kota. “Saya ingin pemilih pemula tidak hanya menggunakan hak pilihnya, tetapi juga memahami betapa pentingnya suara mereka dalam menentukan arah pembangunan kota ke depan,” tambah Rustam.
Kepada para pemilih muda, Rustam mengajak untuk tidak ragu-ragu dalam memberikan suara. “Ini adalah kesempatan kita untuk mengekspresikan suara dan harapan kita. Setiap suara sangat berarti,” ujarnya. Ia juga menekankan pentingnya mencari informasi yang akurat tentang calon-calon yang akan dipilih agar para pemilih bisa membuat keputusan yang tepat.
Mengatasi Golput: Strategi dan Harapan
Rustam tidak hanya berhenti pada seruan untuk menggunakan hak suara, tetapi juga mengajak seluruh masyarakat untuk aktif dalam proses demokrasi. Ia menyatakan bahwa upaya untuk menekan angka golput harus menjadi tanggung jawab bersama. “Kita semua harus bekerja sama untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya memilih. Terutama bagi mereka yang baru pertama kali berpartisipasi dalam pemilihan ini,” tambahnya.
Rustam menggarisbawahi beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan partisipasi, seperti kampanye kesadaran pemilih di sekolah-sekolah dan universitas, serta pemanfaatan media sosial sebagai alat untuk menyebarkan informasi mengenai Pilkada. “Dengan memanfaatkan teknologi dan media sosial, kita bisa menjangkau lebih banyak pemilih muda dan mendorong mereka untuk berpartisipasi,” jelasnya.
Masyarakat dan Peran Serta dalam Demokrasi
Menjelang Pilkada, Rustam dan para pemangku kepentingan lainnya terus mengimbau masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dengan bijak dan aktif terlibat dalam proses demokrasi. Ia menegaskan bahwa keikutsertaan masyarakat dalam pemilihan umum adalah cerminan dari tingkat kesadaran politik dan tanggung jawab sebagai warga negara.
“Mari kita jaga demokrasi ini dengan penuh tanggung jawab. Masa depan Kota Bontang ada di tangan kita semua,” tutup Rustam. Dengan harapan bahwa pemilih muda dapat mengambil peran aktif dalam membangun kota, Rustam menekankan bahwa setiap suara adalah investasi untuk masa depan yang lebih baik.