Sangatta – Di tengah tantangan dan peluang besar di sektor pertanian dan perkebunan, Riduan, anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), mendorong generasi muda untuk mengambil peran aktif sebagai petani dan pekebun milenial. Langkah ini dinilai penting untuk memastikan keberlanjutan sektor agraris di daerah yang memiliki potensi besar pada komoditas persawahan dan kelapa sawit ini.
“Kami mendorong anak muda untuk menjadi petani dan pekebun milenial,” ujar Riduan saat ditemui di sebuah kafe di Sangatta, Kamis (21/11/2024). Ia menambahkan bahwa peran pemuda sebagai motor penggerak sektor agraris sangat strategis dalam memajukan Kutai Timur sebagai salah satu daerah penghasil sawit unggulan.
Mendorong Pemuda dengan Teknologi Pertanian Modern
Riduan, yang mewakili Daerah Pemilihan (Dapil) Kutai Timur 3 yang meliputi Kecamatan Batu Ampar, Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long Mesangat, dan Busang, menilai bahwa sektor pertanian dan perkebunan saat ini perlu lebih menarik bagi generasi muda. Salah satu caranya adalah dengan memperkenalkan teknologi modern yang dapat mempermudah pekerjaan petani dan meningkatkan hasil panen.
“Kami juga memperjuangkan agar mereka bisa menggunakan alat pertanian yang sudah modern. Dengan demikian, semangat para pemuda untuk menjadi petani dan pekebun bisa tumbuh lebih besar,” jelas Riduan.
Ia menegaskan bahwa penggunaan teknologi modern dalam sektor pertanian dan perkebunan dapat membuka peluang baru yang lebih menjanjikan bagi pemuda. Selain itu, langkah ini juga dapat mengubah stigma lama bahwa menjadi petani adalah pekerjaan yang melelahkan dan kurang menguntungkan.
Pertanian dan Perkebunan sebagai Peluang Besar
Riduan juga menyoroti besarnya peluang yang ada di sektor pertanian dan perkebunan di Kutai Timur. Dengan dukungan pemerintah daerah yang sedang fokus mengembangkan kelapa sawit sebagai komoditas unggulan, Riduan percaya bahwa pemuda memiliki kesempatan besar untuk berkontribusi dalam sektor ini.
“Kami mengajak pemuda agar termotivasi untuk masuk ke dunia pertanian dan perkebunan. Apalagi, peluang di sektor ini masih sangat lebar. Pemerintah juga sedang memprioritaskan kelapa sawit sebagai salah satu komoditas andalan Kutim,” tuturnya.
Menurut Riduan, generasi muda perlu melihat pertanian dan perkebunan bukan hanya sebagai profesi, tetapi juga sebagai ladang inovasi. Dengan pendekatan modern, pemuda dapat menjadi pelopor perubahan di sektor agraris, menciptakan lapangan kerja baru, dan bahkan menjadi pelaku usaha mandiri yang sukses.
Peran Riduan dalam Memotivasi Pemuda di Dapil 3
Sebagai wakil rakyat dari Dapil Kutai Timur 3, Riduan terus mendengar aspirasi masyarakat, termasuk generasi muda di wilayahnya. Kawasan ini dikenal sebagai salah satu lumbung pertanian dan perkebunan di Kutai Timur, namun tantangan seperti keterbatasan akses terhadap alat modern dan bibit unggul masih menjadi hambatan.
Riduan yang lahir di Muara Bengkal pada 1 Desember 1972, memiliki kedekatan dengan masyarakat di wilayah tersebut. Dengan latar belakang yang akrab dengan dunia pertanian, ia memahami betul kebutuhan dan tantangan para petani dan pekebun, terutama dalam menghadapi era modernisasi.
Sebagai politisi dari Partai Demokrat, Riduan tidak hanya menyuarakan aspirasi masyarakat, tetapi juga memperjuangkan program-program yang mendukung generasi muda di sektor agraris. “Kita harus memberikan dukungan nyata kepada pemuda agar mereka tertarik dan mampu berkembang di bidang pertanian dan perkebunan,” tegasnya.
Harapan untuk Pertanian dan Perkebunan Masa Depan
Riduan berharap, dengan dorongan yang tepat, pemuda Kutim dapat melihat sektor agraris sebagai peluang yang menjanjikan. Ia juga berharap pemerintah daerah terus meningkatkan perhatian terhadap pengembangan sektor pertanian, termasuk penyediaan alat modern, bibit unggul, dan pelatihan bagi petani muda.
“Kami ingin menciptakan ekosistem yang mendukung pemuda untuk menjadi petani dan pekebun yang sukses. Dengan inovasi dan semangat mereka, sektor ini akan berkembang lebih cepat,” tutup Riduan.
Arah Baru untuk Pemuda Kutim
Langkah Riduan ini diharapkan dapat menjadi titik awal bagi generasi muda di Kutai Timur untuk terjun ke dunia pertanian dan perkebunan dengan semangat milenial. Dengan potensi besar yang dimiliki Kutim, kolaborasi antara pemuda, pemerintah, dan para pemangku kepentingan lainnya dapat mendorong sektor agraris menjadi lebih modern, efisien, dan berdaya saing.
Ajakan Riduan kepada pemuda ini sejalan dengan visi besar untuk menjadikan Kutai Timur sebagai salah satu daerah penghasil komoditas agraris unggulan di Indonesia. Dengan teknologi dan inovasi, generasi muda dapat membawa perubahan yang signifikan, memastikan bahwa sektor ini terus menjadi tulang punggung perekonomian daerah.