Jawa Timur – Pengidap HIV yang terdata di Kabupaten Jember rupanya menempati peringkat nomor tiga tertinggi di Jawa Timur. Sedangkan yang terjangkit TBC berada di urutan kedua.
Ketua Komisi D DPRD Jember, Sunarsi Khoris, sempat terheran saat mengetahui hal tersebut. Menurutnya kejadian itu begitu miris dan memprihatinkan.
Maka dari itu, ia meminta setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hingga pemerintahan di tingkat bawah agar memberikan sosialisasi mengenai dua penyakit tersebut dan mencarikan solusi agar Jember menjadi sehat.
“Semoga ada solusi dan semua masyarakat Jember sadar diri,” ujar Khoris dilansir dari Suara Indonesia.
Selain itu, ia meminta agar setiap masyarakat yang mengidap kedua penyakit tersebut melakukan pengobatan secara rutin sesuai aturan. “Kalau TBC jadi enam bulan berturut-turut untuk mengikuti program penyembuhan,” tandasnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Jember, Hendro Soelistijono mengungkapkan, banyaknya jumlah pengidap, khususnya HIV yang berjumlah 8.000 kasus, adalah angka total secara kumulatif sejak 2002 hingga 2024.
“Coba bayangkan kalau kita tidak giat untuk menemukan, seperti fenomena gunung es, yang ketemu hanya ujungnya saja dan di bawah lebih banyak. Dan itu berpotensi menularkan. Kenapa tinggi, karena teman-teman memang bekerja. Karena kami mencari betul,” klaimnya.
Hendro menjelaskan, dalam proses pemeriksaannya saja masih membutuhkan persetujuan dari pasien yang diduga terjangkit. “Itu saja kami sudah bisa menemukan banyak. Bayangkan dengan yang tidak setuju diperiksa, itu banyak lagi,” tandasnya.