Pernyataan Yusuf terkait pembangunan jalan lingkar bukan sekadar aspirasi kosong, melainkan didasarkan pada pemahaman mendalam akan kebutuhan masyarakat, khususnya di daerah pesisir dan pulau yang selama ini terisolasi. Yusuf meyakini bahwa pembangunan ini tidak hanya akan meningkatkan aksesibilitas, tetapi juga membawa perubahan besar bagi kehidupan masyarakat di wilayah tersebut, terutama di Melahing, Tihi-Tihi, dan Selangan.
Jalan Lingkar: Kunci Aksesibilitas dan Kesejahteraan
Yusuf berbicara dengan tegas mengenai urgensi proyek jalan lingkar yang sudah lama direncanakan namun tak kunjung dilaksanakan. Bagi Yusuf, infrastruktur ini bukan hanya soal membangun jalan baru, melainkan soal membuka akses kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat pesisir.
“Akses yang baik sangat dibutuhkan untuk menghubungkan daerah-daerah tersebut, yang selama ini terisolasi,” jelas Yusuf melalui sambungan telephon, Sabtu (21/9/2024). Ketiga wilayah yang disebutkan—Melahing, Tihi-Tihi, dan Selangan—selama ini memang menghadapi tantangan besar dalam hal mobilitas. Warga di sana kerap kesulitan dalam mengakses fasilitas kesehatan, pendidikan, dan pasar karena terbatasnya infrastruktur transportasi.
Tidak hanya masalah transportasi yang menjadi fokus Yusuf. Ia menekankan bahwa pembangunan jalan lingkar juga akan menjadi salah satu solusi untuk memperbaiki ekonomi lokal. Konektivitas yang lebih baik akan memudahkan alur distribusi barang dan jasa, sehingga masyarakat dapat menikmati pertumbuhan ekonomi yang lebih merata.
“Keberadaan jalan lingkar akan memperbaiki mobilitas warga dan membuka lebih banyak peluang ekonomi bagi masyarakat pesisir,” tambahnya. Dengan akses yang lebih mudah, sektor-sektor seperti perikanan, pariwisata, dan perdagangan bisa berkembang lebih pesat, menciptakan peluang usaha baru bagi warga setempat.
Solusi Banjir Rob: Manfaat Tambahan dari Infrastruktur
Selain membuka akses ke daerah-daerah terpencil, Yusuf juga menyoroti peran infrastruktur dalam mengatasi masalah banjir rob, yang selama ini menjadi masalah besar bagi warga pesisir Bontang. Banjir rob adalah fenomena pasang surut air laut yang menyebabkan banjir, terutama di kawasan rendah yang dekat dengan pantai.
“Selain meningkatkan aksesibilitas, dengan infrastruktur yang baik kita bisa mengurangi dampak banjir rob secara bertahap,” ungkap Yusuf. Banjir rob telah menjadi ancaman yang berulang kali merusak rumah-rumah warga, mengganggu aktivitas ekonomi, dan memperburuk kondisi sosial.
Yusuf optimis bahwa pembangunan infrastruktur jalan lingkar dapat membantu menahan air laut dan menciptakan sistem drainase yang lebih baik. Dengan begitu, masyarakat pesisir bisa merasa lebih tenang, aman, dan mampu menjalani hidup secara produktif tanpa harus terus-menerus khawatir terhadap ancaman banjir. Ia juga percaya bahwa investasi di bidang infrastruktur akan mendorong upaya mitigasi bencana yang lebih efektif.
“Dengan adanya jalan yang terencana dan dibangun dengan baik, kita bisa membuat struktur yang berfungsi sebagai penahan banjir rob, sehingga dampaknya terhadap masyarakat bisa diminimalisir,” tegasnya.
Harapan untuk Pemerintah Daerah: Segera Bertindak
Sebagai legislator yang peduli pada kesejahteraan masyarakat, Muhammad Yusuf berharap pemerintah daerah segera merumuskan rencana konkret untuk pembangunan jalan lingkar ini. Ia menilai bahwa realisasi proyek tersebut sudah sangat mendesak dan tidak bisa lagi ditunda.
“Pemerintah daerah harus segera mengalokasikan anggaran yang memadai dan merumuskan rencana yang matang untuk pembangunan jalan lingkar ini,” ujar Yusuf, dengan nada optimis namun juga menuntut ketegasan. Menurutnya, pemerintah perlu melihat infrastruktur ini sebagai investasi jangka panjang yang akan memberikan dampak positif bagi banyak aspek kehidupan masyarakat, bukan sekadar proyek pembangunan fisik semata.
Yusuf pun mengajak semua pihak, mulai dari pemerintah daerah, anggota DPRD lainnya, hingga masyarakat, untuk bersatu padu dalam mendorong terlaksananya proyek ini. “Pembangunan jalan lingkar ini dapat menjadi solusi jangka panjang bagi masalah infrastruktur yang selama ini membelenggu wilayah-wilayah terpencil di Bontang,” katanya.
Infrastruktur sebagai Pendorong Kesejahteraan
Bagi Muhammad Yusuf, pembangunan jalan lingkar bukan hanya soal memperbaiki akses jalan. Di balik itu, ada visi yang lebih besar: menciptakan konektivitas yang mampu mendorong kesejahteraan masyarakat. Dengan akses yang lebih baik, wilayah-wilayah yang selama ini terisolasi bisa berkembang, baik dari segi ekonomi maupun sosial.
Ia juga menekankan bahwa infrastruktur yang memadai adalah fondasi bagi pertumbuhan jangka panjang. Infrastruktur seperti jalan lingkar akan membuka lebih banyak peluang ekonomi, memperkuat koneksi antardaerah, serta memberikan dampak positif bagi kehidupan sehari-hari masyarakat. Konektivitas yang terbangun dengan baik juga akan membuat daerah-daerah terpencil lebih terhubung dengan pusat-pusat kegiatan ekonomi, sehingga mampu memanfaatkan peluang yang ada.
Yusuf menyampaikan harapannya bahwa dengan infrastruktur yang baik, masyarakat di pesisir dan pulau-pulau kecil Bontang akan dapat hidup lebih nyaman, sejahtera, dan terhubung dengan dunia luar.
“Ini adalah kesempatan kita untuk membawa perubahan yang nyata bagi masyarakat yang selama ini terisolasi. Saya berharap, dengan dibangunnya jalan lingkar, kita bisa melihat peningkatan dalam kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat,” tutupnya penuh harapan.