Jakarta – Jaksa Agung ST Burhanuddin menegaskan bahwa predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) bukanlah tujuan utama, melainkan kinerja yang memberikan manfaat bagi institusi dan masyarakat. Pernyataan ini disampaikannya dalam acara Apresiasi & Penganugerahan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM Pelayanan Publik dan Kompetisi Inovasi Tahun 2023 di Hotel Sheraton Grand Jakarta Gandaria City, Kamis (14/12/2023).
Dalam sambutannya, Jaksa Agung memberikan apresiasi kepada tim Pengarah Reformasi Birokrasi Kejaksaan RI yang telah berhasil mewujudkan Zona Integritas WBK/WBBM. Ia menekankan pentingnya tidak hanya menjadikan predikat tersebut sebagai formalitas belaka, tetapi sebagai bukti nyata bahwa Kejaksaan RI bebas dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta memberikan pelayanan publik berkualitas.
Jaksa Agung Burhanuddin menjelaskan bahwa reformasi birokrasi membutuhkan implementasi dua komponen utama: Komponen Pengungkit dan Komponen Hasil. Komponen Pengungkit melibatkan delapan area perubahan, seperti manajemen perubahan, penataan peraturan perundang-undangan, dan penguatan organisasi.
Sementara Komponen Hasil mencakup pemerintahan yang bersih, peningkatan kualitas pelayanan publik, dan akuntabilitas kinerja birokrasi.Tahun ini, penilaian reformasi birokrasi tidak hanya mencakup Zona Integritas WBK/WBBM, tetapi juga Indeks Pelayanan Publik.
Jaksa Agung menggarisbawahi bahwa pelayanan publik harus mendukung aksesibilitas bagi kelompok rentan, dan inovasi menjadi kunci dalam mempercepat reformasi birokrasi.
Dalam kesempatan tersebut, Jaksa Agung mengumumkan 17 satuan kerja Kejaksaan yang meraih predikat WBK, serta penghargaan lainnya, termasuk inovator penerima apresiasi kompetisi inovasi pelayanan publik tahun 2023.
Ia berharap penghargaan tersebut menjadi lambang komitmen bersama untuk menciptakan birokrasi yang bersih, bebas korupsi, dan mampu berinovasi.
Jaksa Agung Burhanuddin menegaskan bahwa komitmen untuk menciptakan birokrasi yang akuntabel dan pelayanan publik yang prima harus menjadi bagian dari budaya kerja organisasi.
Ia menyimpulkan sambutannya dengan harapan bahwa pencapaian ini akan memotivasi seluruh insan Adhyaksa untuk terus berprestasi dengan menjunjung integritas yang berkualitas. Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Wakil Jaksa Agung, Kepala BPKP, Jaksa Agung Muda, dan perwakilan dari berbagai lembaga terkait.