Mojokerto – Belajar kini tak lagi membosankan bagi siswa di Mojokerto berkat inovasi menarik yang mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Universitas Islam Majapahit (UNIM) terapkan. Mereka memperkenalkan metode pembelajaran berbasis game barcode, yang membuat suasana kelas lebih interaktif, seru, dan penuh tantangan.
Konsep metode ini sederhana namun efektif. Di kelas, barcode-barcode tersembunyi ditempatkan di berbagai titik, memicu semangat siswa yang dibagi dalam beberapa kelompok untuk mencarinya. Setiap barcode menyimpan pertanyaan terkait materi pelajaran Bab 2, seperti teks anekdot, kaidah bahasa untuk menyampaikan kritik, teks eksposisi laporan, hingga lawakan tunggal. Setiap kelompok yang menemukan barcode harus menjawab pertanyaan yang ada di dalamnya.
Pada kelas pertama, pelaksanaan metode ini sempat menemui beberapa kendala teknis, seperti belum jelasnya aturan permainan, yang membuat siswa kurang terarah saat berburu barcode. Namun, mahasiswa PPL UNIM segera melakukan evaluasi. Mereka memperbaiki sistem dengan aturan yang lebih jelas dan terstruktur, sehingga permainan berjalan lebih efektif di kelas-kelas berikutnya.
“Kami ingin menghadirkan suasana belajar yang lebih menyenangkan dan interaktif,” ujar Rafika Dini, salah satu mahasiswa PPL UNIM yang menginisiasi konsep ini. “Dengan kegiatan berburu barcode, siswa tidak hanya mengingat materi, tetapi juga melatih kemampuan kerja sama dan pemecahan masalah dalam tim,” kata Rafika pada sela-sela pembelajaran pada Jumat (01/11/2024).
Suasana kelas terlihat hidup, siswa dengan penuh antusias bergerak mencari barcode. Setiap kelompok saling berdiskusi dan bekerja sama untuk memecahkan soal yang tersembunyi. Kelas yang biasanya tenang berubah menjadi lebih semarak, penuh keceriaan dan gelak tawa.
Kesan Siswa Atas Inovasi Mahasiswa PPL
“Menurut saya, game ini seru banget, walaupun kelompok kami kalah,” ujar Ahmad Fatihus, siswa kelas X TBSM 1. “Belajar jadi lebih mudah karena kami berebutan mencari barcode, jadi sama sekali nggak terasa membosankan!” ungkapnya dengan penuh antusias.
Pendapat senada juga disampaikan oleh Aditya Burhan, siswa lain yang turut merasakan manfaat pembelajaran ini. “Seru banget! Dengan metode digitalisasi seperti ini, saya jadi lebih mudah memahami materi,” ucapnya sambil tersenyum. Baginya, tantangan terbesar adalah mencari barcode sebanyak mungkin agar kelompoknya bisa mendapatkan skor tertinggi.
Melihat keseruan dan keberhasilan metode pembelajaran ini, para guru dan mahasiswa PPL UNIM menyadari bahwa pendekatan berbasis teknologi seperti game barcode mampu menciptakan suasana belajar yang lebih hidup dan menyenangkan. Ini adalah bukti nyata bahwa mahasiswa PPL UNIM tak hanya sekadar menerapkan teori, tetapi juga berkreasi dengan inovasi yang bermanfaat bagi dunia pendidikan.
“Harapan kami, inovasi seperti ini bisa menginspirasi mahasiswa PPL lainnya untuk terus berinovasi dan menghadirkan konsep pembelajaran yang efektif dan menarik,” ungkap Wiwik Mardianah, M.Hum, dosen pembimbing PPL UNIM.
Dengan keberhasilan metode ini, harapannya kegiatan belajar di sekolah-sekolah akan semakin menyenangkan dan efektif. Para siswa tak hanya menerima materi pelajaran, tetapi juga terlatih dalam berpikir kritis, bekerja sama dalam tim, serta meningkatkan keterampilan pemecahan masalah. Mahasiswa PPL UNIM pun membuktikan bahwa pendidikan modern tak melulu soal menyerap teori, tapi juga bagaimana menciptakan pengalaman belajar yang mengesankan dan bermanfaat.
Penulis : Tim PPL FKIP UNIM SMKN 1 Mojokerto