Samarinda – Dalam upaya mendorong regenerasi petani di Kalimantan Timur, Anggota Komisi 2 DPRD Provinsi Kalimantan Timur dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Firnadi Ikhsan mengunjungi SMK Sekolah Pertanian Pembangunan (SPP) Negeri Samarinda, Senin (13/1/2025). Firnadi didampingi Wakil Ketua Fraksi PKS DPRD Kaltim, Subandi.
Kunjungan ini bertujuan memperkuat sinergi antara sektor pendidikan pertanian dan pemerintah daerah, khususnya dalam mendukung regenerasi petani yang menjadi mitra kerja Komisi 2. “Kami berkomitmen untuk mendukung pengembangan sektor pertanian melalui pendidikan. SMK ini menjadi ujung tombak mencetak generasi petani yang inovatif dan kompeten,” ujar Ketua Fraksi PKS DPRD Kaltim tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Firnadi berdialog dengan siswa, guru, dan tenaga pengajar. Ia menekankan pentingnya mencetak generasi muda yang berdaya saing di sektor pertanian, mengingat sektor ini menjadi salah satu tulang punggung perekonomian daerah.
Firnadi juga diajak berkeliling untuk meninjau fasilitas sekolah, seperti laboratorium, lahan praktik, dan peralatan pertanian modern. Hasil peninjauan menunjukkan beberapa fasilitas perlu ditingkatkan. “Ada beberapa usulan anggaran yang relevan untuk diakomodasi. Kami akan mengupayakan agar aspirasi ini bisa diperjuangkan dalam pembahasan anggaran bersama pemerintah daerah,” tegasnya.
Ia menambahkan, kolaborasi antara sekolah, pemerintah, dan pihak terkait sangat penting untuk mendukung keberlanjutan pendidikan di sektor pertanian. Menurut Firnadi, regenerasi petani memerlukan dukungan lingkungan yang kondusif dari semua pemangku kepentingan.
Kunjungan ini juga sejalan dengan program Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Standarisasi Instrumen Pertanian Kalimantan Timur (BSIP Kaltim) yang aktif meningkatkan produksi pangan sebagai antisipasi ancaman darurat pangan. Kepala BSIP Kaltim, Zainal Abidin, mengungkapkan bahwa hingga Agustus 2024, 70 persen target peningkatan produksi pangan telah tercapai berdasarkan SK Kementan Nomor 297 Tahun 2024.
Beberapa program unggulan BSIP Kaltim meliputi pompanisasi dan perluasan tanam padi gogo. Tahun ini, Kalimantan Timur mendapatkan alokasi 630 unit pompa untuk irigasi lahan padi sawah dan padi gogo. Perluasan area tanam padi ditargetkan mencapai 21 ribu hektare dari total 40 ribu hektare yang harus diselesaikan secara bertahap.
Zainal menjelaskan bahwa pompanisasi telah membantu meningkatkan produktivitas padi dari 3,8 ton per hektare menjadi 4,5 ton per hektare. “Langkah ini tidak hanya meningkatkan produksi, tetapi juga memastikan ketersediaan pangan di Kaltim, sehingga kita tidak lagi bergantung pada pasokan dari luar,” katanya dikutip dari Antaranews.com.
Program ini diharapkan mampu memperkuat sektor pertanian dan mendorong regenerasi petani muda yang siap menghadapi tantangan masa depan.