Sangatta – Dalam semangat “pengabdian dan musyawarah” yang berkecenderung ironi positif, BKPRMI Kutim menyelenggarakan Musyawarah Daerah (Musda) VI sebagai forum penentuan arah perjuangan organisasi remaja masjid di wilayah ini. Tiga hari penuh dinamika menjadi saksi proses penetapan ketua umum serta penyusunan program kerja periode mendatang.
Musda VI dilaksanakan di ruang pertemuan Hotel Lumbu, berlangsung selama tiga hari, dari Sabtu (26/9/2025) hingga Senin (28/9/2025). Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, seperti Kepala Disdikbud Kutim, Mulyono, serta perwakilan dari Kemenag, DPW BKPRMI Kaltim, dan DPK BKPRMI Kecamatan se-Kutim.
Dalam sambutannya, Mulyono menyatakan bahwa pihak Pemkab sangat mendukung kiprah BKPRMI dalam membina generasi muda melalui program keagamaan. Ia memaparkan bahwa Disdikbud telah memiliki program pengajaran Al‑Qur’an bekerja sama dengan Ummi Foundation, yang pada 2024 dilaksanakan di 8 sekolah. Untuk 2025, cakupan akan diperluas ke seluruh sekolah SD dan SMP di Sangatta Utara dan Sangatta Selatan.
“Kami berharap program ini bisa bersinergi dengan BKPRMI — ada kesinambungan antara pendidikan umum dan pembinaan keagamaan,” ujar Mulyono.
Sementara itu, panitia Musda yang diketuai Sirajuddin menegaskan bahwa evaluasi terhadap capaian program lima tahun terakhir menjadi salah satu agenda utama. Dalam laporannya ia menyebutkan bahwa masukan dan rekomendasi dari peserta sangat penting untuk menyusun program yang kompeten dan realistis ke depan.
Sedangkan Ketua Umum DPD BKPRMI Kutim saat ini, Avandi, mengingatkan bahwa kepengurusan BKPRMI bukanlah tempat mencari materi, melainkan sarana pengabdian. Ia meminta peserta memilih dengan hati nurani, menjunjung musyawarah, dan memastikan manfaat bagi umat. “BKPRMI merupakan organisasi yang mengutamakan musyawarah, kedamaian, dan memberikan manfaat bagi umat,” tegasnya.
Musda VI berlangsung dalam suasana khidmat dan penuh diskusi. Para peserta diharapkan mampu memilih ketua baru yang visioner dan menyusun program kerja yang kolaboratif dengan Pemkab Kutim di bidang keagamaan, pendidikan, dan pemberdayaan umat.
Musda ini bisa menjadi momentum kebangkitan peran remaja masjid di Kutai Timur. Ketua baru yang terpilih kelak dituntut mampu memadukan nilai keagamaan dan modernitas, serta memperluas jaringan kemitraan agar program BKPRMI ke depan makin berdampak nyata.
