Balikpapan – “Di antara batas yang tersembunyi, kedaulatan tak boleh terkikis,” begitulah semangat yang diusung oleh Pangdam VI/Mulawarman Mayor Jenderal TNI Tri Budi Utomo. Ancaman terhadap keutuhan perbatasan Indonesia-Malaysia di wilayah Utara Pulau Kalimantan kini memicu perintah ketat untuk pengawasan 7.500 patok perbatasan.
Dalam keterangan pers yang diterima pada Selasa (20/8/2024), Tri Budi Utomo menegaskan pentingnya dokumentasi jika prajurit menemukan patok perbatasan yang rusak, hilang, atau berpindah tempat. Laporan segera harus disampaikan kepada Pangdam VI/Mulawarman sebagai upaya untuk menjaga keutuhan wilayah NKRI.
Patroli dan Keamanan Perbatasan
Patroli di perbatasan tidak hanya tentang menjaga fisik patok, tetapi juga mengawasi segala upaya dari pihak yang berusaha menggeser tanda batas. Pangdam memerintahkan Satgas Pamtas untuk bertindak tegas jika ada oknum yang terlibat dalam pelanggaran ini.
“Apabila menemukan oknum yang mencoba mengubah posisi patok, mereka harus segera dipanggil dan dimintai keterangan. Semua tindakan harus didokumentasikan dan dilaporkan,” ujar Tri Budi Utomo.
Selain itu, Pangdam mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap situasi alam yang dapat mengancam keselamatan personel selama patroli. Kesiapan dan kehati-hatian menjadi kunci agar tidak ada kerugian baik dari segi personel maupun material.
Penggantian Personel Satgas Pamtas
Pada kesempatan yang sama, Tri Budi Utomo menyambut kedatangan 700 personel dari Yonarmed 11/Guntur Geni dan Yonzipur 8/Sakti Mandraguna yang akan menggantikan Yonarhanud 8/Marawaca Bhuana Cakti dan Yonarhanud 12/Satria Bhuana Prakasa dalam Operasi Pamtas Darat. Kehadiran personel baru ini diharapkan dapat memperkuat pengamanan perbatasan.
“Maka kami mengucapkan selamat datang dan selamat bertugas kepada 700 personel dari kedua batalyon. Tugas kalian tidak hanya menjaga patok, tetapi juga memastikan masyarakat di perbatasan dapat hidup dengan nyaman dan tenang,” tegasnya.
Penghargaan untuk KRI Teluk Manado dan KRI Teluk Lampung
Pangdam juga memberikan apresiasi kepada Komandan KRI Teluk Manado-537 Letkol Laut (P) Ichsanul Mutaqin Ali, M.Han., S.E., dan Komandan KRI Teluk Lampung-540 Letkol Laut (P) Ronald Ernst Lengkong, S.T., M.Tr. Opsla, beserta seluruh awak kapal (ABK) yang telah berhasil mengantar Satgas Pamtas RI-Malaysia hingga tiba di tempat tugas dengan selamat.
Dalam tugas pengamanan perbatasan, keberadaan Satgas tidak hanya berfungsi sebagai penjaga, tetapi juga sebagai simbol kekuatan yang menegaskan kedaulatan Indonesia di wilayah yang rawan konflik. Pangdam VI/Mulawarman berharap setiap prajurit dapat menjadi pelindung yang tangguh dan berprinsip dalam menjaga keutuhan wilayah NKRI.