Sangatta – Rendahnya keterwakilan perempuan dalam dunia politik di Kutai Timur menjadi sorotan. Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Kutai Timur, Uci, menyampaikan keprihatinannya terhadap kurangnya partisipasi perempuan dalam politik yang hingga saat ini masih belum mencapai 20 persen. Angka ini, menurutnya, masih jauh dari angka ideal, sehingga perlu ada upaya nyata untuk mendorong keterlibatan perempuan dalam sektor politik di daerah ini.
Menurut Uci, salah satu langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan partisipasi perempuan adalah dengan menyelenggarakan pelatihan khusus atau bimbingan teknis (bimtek) yang akan memberikan pemahaman lebih mendalam mengenai dunia politik. Dengan pelatihan ini, Uci optimis perempuan-perempuan di Kutim dapat lebih memahami peran mereka dalam politik serta terdorong untuk berpartisipasi aktif dalam pembuatan kebijakan yang dapat mempengaruhi kehidupan mereka dan masyarakat.
“Keterwakilan perempuan di politik masih rendah. Saya rasa, dengan adanya pelatihan khusus, perempuan akan lebih paham dan tertarik untuk berperan di bidang ini,” ujar Uci saat diwawancarai di Kantor DPRD Kutai Timur, Senin (4/11/2024).
Politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga menambahkan, bahwa politik adalah salah satu bidang yang selama ini masih didominasi oleh laki-laki. Namun, dengan memberikan akses pelatihan yang memadai, diharapkan perempuan dapat membekali diri mereka dengan pengetahuan dan kepercayaan diri untuk berkompetisi dan mengambil peran penting dalam pengambilan keputusan politik di Kutai Timur.
Uci menegaskan, bahwa pemberdayaan perempuan di bidang politik sangat penting. Hal ini, menurutnya, tidak hanya terkait dengan kesetaraan gender, tetapi juga akan membawa dampak positif terhadap kemajuan daerah, terutama dalam menciptakan kebijakan yang lebih inklusif dan berpihak pada kepentingan seluruh lapisan masyarakat, termasuk perempuan.
Kesempatan yang Setara di Dunia Kerja
Selain di bidang politik, Uci juga menyoroti rendahnya kesempatan perempuan di dunia kerja, khususnya di perusahaan-perusahaan yang ada di Kutai Timur. Menurutnya, perempuan di daerah ini masih seringkali terhambat dalam mengakses posisi strategis di perusahaan atau tidak diberi kesempatan yang setara dalam mengoperasikan alat atau mesin di tempat kerja. Padahal, pemberian akses yang setara akan membuka peluang bagi perempuan untuk mengembangkan keterampilan dan berkontribusi lebih besar dalam dunia kerja.
Uci menegaskan pentingnya penerapan Peraturan Daerah (Perda) Pengarusutamaan Gender yang lebih tegas di dunia kerja. Dengan adanya perda ini, diharapkan perempuan akan mendapatkan kesempatan yang sama dengan laki-laki dalam berbagai sektor pekerjaan. Hal ini penting untuk menciptakan tempat kerja yang inklusif dan memberdayakan perempuan agar mereka dapat berkembang sesuai dengan kapasitas dan keahlian yang dimiliki.
“Perda Pengarusutamaan Gender juga perlu diterapkan di tempat kerja. Perempuan seharusnya diberi peluang yang sama, agar mereka bisa berkembang dan berdaya,” lanjut Uci.
Selain itu, Uci juga menekankan bahwa kebijakan untuk pemberdayaan perempuan harus mencakup semua sektor, baik di politik maupun ekonomi. Dengan memberikan kesempatan yang setara, Uci yakin perempuan akan mampu bersaing secara sehat dan memberikan kontribusi yang signifikan dalam pembangunan daerah.
Harapan untuk Pemberdayaan Perempuan di Kutai Timur
Di akhir wawancara, Uci menyampaikan harapannya agar usulan dan dorongan ini bisa mendapat respon positif dari pemerintah daerah serta perusahaan-perusahaan di Kutai Timur. Ia berharap pemerintah dapat lebih serius dalam mendorong kebijakan yang berpihak pada perempuan, baik dalam hal akses pendidikan, politik, maupun ekonomi.
“Saya berharap perempuan di Kutim benar-benar diberdayakan di semua sektor. Kesetaraan ini akan membawa manfaat besar bagi kemajuan daerah,” tutupnya.
Dengan semakin terbukanya peluang bagi perempuan untuk terlibat lebih aktif di dunia politik dan pekerjaan, diharapkan Kutai Timur dapat mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera dan berdaya, di mana perempuan memiliki peran yang setara dalam membangun masa depan daerah ini.