Sangatta – Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Kutai Timur Uci menegaskan pentingnya penerapan Peraturan Daerah (Perda) Pengarusutamaan Gender (PUG) untuk mendukung peran dan partisipasi aktif perempuan di berbagai bidang, khususnya di dunia politik. Uci berharap dengan adanya Perda ini, semakin banyak perempuan yang tertarik untuk terjun ke dunia politik dan dapat memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap pengambilan keputusan di daerah.
Dalam wawancara di ruang kerjanya pada Senin (4/11/2024), Uci mengungkapkan bahwa dunia politik sangat membutuhkan perspektif perempuan yang memiliki kepekaan yang mendalam terhadap berbagai isu sosial. Kepekaan ini, menurutnya, menjadi nilai tambah yang penting bagi tugas anggota dewan dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat.
“Di bidang politik, perempuan memiliki kepekaan yang mendalam, yang sangat penting untuk tugas anggota dewan. Saya berharap, melalui Raperda ini, minat perempuan untuk berpolitik akan meningkat, sehingga keseimbangan dalam pengambilan keputusan dapat lebih terwujud,” ujar Uci. Ia percaya bahwa dengan kehadiran perempuan dalam struktur politik, keputusan-keputusan yang diambil akan lebih memperhatikan kebutuhan seluruh lapisan masyarakat, tidak hanya sebagian pihak.
Uci menambahkan bahwa selain pentingnya Perda Pengarusutamaan Gender, penyuluhan, pelatihan, atau bimbingan teknis (bimtek) khusus bagi perempuan di bidang politik perlu diadakan. Hal ini bertujuan untuk membekali perempuan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam dunia politik yang selama ini lebih didominasi oleh laki-laki.
“Perda ini sangat penting, khususnya untuk mendorong lebih banyak perempuan terlibat dalam kegiatan politik. Saya berharap pemerintah juga bisa mengadakan penyuluhan, pelatihan, atau bimbingan teknis khusus bagi kaum perempuan di bidang politik. Dengan pelatihan ini, perempuan bisa lebih siap dan percaya diri untuk mengambil peran penting dalam pengambilan keputusan,” tambahnya.
Perempuan di Dunia Kerja: Kesetaraan dalam Posisi Pekerjaan
Tidak hanya di dunia politik, Uci juga menyoroti pentingnya pemberdayaan perempuan dalam dunia kerja, khususnya di posisi-posisi yang selama ini banyak didominasi oleh laki-laki. Ia berharap, dengan adanya Perda ini, perempuan diberi kesempatan yang setara untuk menduduki posisi-posisi strategis yang selama ini lebih banyak diisi oleh kaum pria.
“Perempuan perlu diberikan kesempatan yang sama untuk menduduki posisi-posisi yang biasanya diisi oleh laki-laki. Dalam dunia kerja, perempuan seharusnya diberi peluang yang setara untuk berkembang, berkarier, dan berkontribusi dalam pembangunan daerah. Harapannya, masyarakat juga bisa mendukung perempuan untuk maju di bidang ini,” jelas Uci.
Keberadaan perempuan di dunia kerja dan politik, menurutnya, dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan ekonomi dan sosial di Kutai Timur. Ia berharap, ke depannya, semakin banyak perempuan yang mampu menembus batasan-batasan yang ada dan memperlihatkan kemampuannya di sektor-sektor yang selama ini dianggap lebih dominan bagi laki-laki.
Pentingnya Dukungan Keluarga dan Masyarakat
Hj. Uci menekankan bahwa untuk mendorong perempuan aktif dalam dunia politik dan pekerjaan, dukungan dari keluarga dan masyarakat sangatlah penting. Dalam konteks ini, keluarga memiliki peran yang sangat vital dalam memberi semangat dan dorongan bagi perempuan untuk mengembangkan potensi mereka.
“Dukungan dari keluarga dan masyarakat sangat berpengaruh untuk mendorong perempuan mengambil peran yang lebih besar, terutama dalam politik. Ketika keluarga mendukung, perempuan akan merasa lebih yakin untuk terjun ke dunia politik dan melibatkan diri dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat,” ucap Uci.
Uci berharap agar masyarakat Kutai Timur semakin sadar akan pentingnya kesetaraan gender dalam setiap aspek kehidupan, baik di bidang politik, ekonomi, maupun sosial. Menurutnya, dengan adanya kesadaran dan dukungan dari masyarakat, perempuan di Kutai Timur akan semakin aktif dan memiliki posisi yang setara dalam dunia kerja maupun politik. Hal ini juga akan menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan adil bagi semua pihak.
Tantangan dan Harapan Ke Depan
Uci menyadari bahwa meskipun langkah-langkah seperti penerapan Perda Pengarusutamaan Gender dan penyuluhan sudah dilakukan, tantangan untuk mencapai kesetaraan gender di Kutai Timur masih cukup besar. Stereotip gender yang melekat pada sebagian masyarakat dan keterbatasan akses bagi perempuan dalam pendidikan dan pelatihan sering kali menjadi hambatan yang menghalangi mereka untuk berpartisipasi aktif di dunia politik dan pekerjaan.
Namun, Uci tetap optimis bahwa dengan komitmen yang kuat dari pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait, kesetaraan gender dapat terwujud. Ia berharap agar perempuan di Kutai Timur tidak hanya diberi kesempatan untuk terlibat, tetapi juga diberdayakan dengan sumber daya dan dukungan yang memadai agar bisa bersaing secara setara di semua sektor.
“Saya yakin dengan adanya kesadaran dan dukungan dari semua pihak, kita bisa menciptakan Kutai Timur yang lebih adil dan sejahtera, di mana perempuan memiliki peran yang sama besarnya dengan laki-laki dalam membangun daerah ini,” tutup Uci.