Bontang – Wacana peningkatan insentif bagi kader posyandu di Kota Bontang mendapatkan respons positif dari DPRD. Anggota Komisi A DPRD Kota Bontang, Muhammad Yusuf, menyatakan dukungannya terhadap peningkatan insentif ini. Namun, ia menekankan pentingnya mempertimbangkan regulasi yang tepat dalam penyalurannya.
Pentingnya Insentif bagi Kader Posyandu
Posyandu, yang merupakan singkatan dari Pos Pelayanan Terpadu, memiliki peran krusial dalam menjaga kesehatan ibu dan anak di tingkat kelurahan. Kader posyandu adalah masyarakat biasa yang rela meluangkan waktu dan tenaga untuk memberikan layanan kesehatan dan pendidikan kepada masyarakat di lingkungan sekitar. Mereka bertugas melakukan penyuluhan, memantau kesehatan ibu hamil, bayi, dan balita, serta memberikan imunisasi dan pemberian makanan tambahan.
“Kita perlu menyadari bahwa kader posyandu adalah garda terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Mereka bukan hanya relawan, tetapi juga berperan penting dalam mendukung program-program kesehatan yang digalakkan pemerintah,” ungkap Yusuf dalam sebuah wawancara.
Anggaran Terbatas, Harapan Besar
Meskipun anggaran yang tersedia untuk posyandu tergolong terbatas, Yusuf menilai bahwa besarnya anggaran yang ada masih bisa dialokasikan untuk meningkatkan insentif kader posyandu. “Saya sangat setuju jika insentif dinaikkan. Anggaran kita memang terbatas, namun tetap cukup besar dan bisa menjadi rezeki bagi kader posyandu di Bontang. Hanya saja, kita harus melihat regulasi yang mengatur pemberian insentif ini,” kata Yusuf belum lama ini.
Pengurus posyandu umumnya terdiri dari masyarakat biasa, bukan seperti RT atau pegawai yang sudah memiliki aturan khusus. Oleh karena itu, ada kebutuhan untuk memiliki dasar hukum yang jelas untuk pemberian insentif ini. “Kita perlu dasar hukum yang jelas untuk pemberian insentif ini,” tambahnya.
Perlu Kajian Regulasi
Menurut Yusuf, DPRD perlu mengkaji lebih lanjut regulasi yang mendukung peningkatan insentif tersebut. Hal ini penting agar dari aspek administrasi, proses distribusi insentif dapat berjalan lancar dan tepat sasaran. “Insentif ini harus dapat dirasakan manfaatnya oleh para kader yang berjuang di lapangan,” ujarnya.
Selama ini, insentif yang diterima kader posyandu hanya mencakup biaya operasional dan transportasi. Yusuf berharap bahwa dengan adanya peningkatan insentif, kesejahteraan para kader posyandu dapat lebih terjamin. “Posyandu memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan ibu dan anak di tingkat kelurahan. Oleh karena itu, DPRD menganggap wajar apabila insentif kader posyandu mendapat perhatian khusus,” katanya.
Pengorbanan dan Dedikasi Kader Posyandu
Kontribusi para kader posyandu tidak hanya membutuhkan waktu, tetapi juga pengorbanan pribadi dalam membantu masyarakat sekitar. Yusuf menjelaskan bahwa banyak kader posyandu yang menghabiskan waktu mereka untuk berkeliling mengunjungi rumah-rumah warga, terutama untuk memantau kesehatan anak dan ibu. “Mereka melakukan ini dengan sukarela, dan seringkali harus mengorbankan waktu mereka untuk keluarga,” jelasnya.
Kader posyandu juga menjadi jembatan antara masyarakat dan pemerintah. Mereka memberikan informasi mengenai program-program kesehatan yang tersedia dan mendorong masyarakat untuk aktif berpartisipasi. “Dengan memberikan insentif yang lebih baik, kita tidak hanya menghargai kerja keras mereka, tetapi juga memotivasi mereka untuk terus berkontribusi,” tambah Yusuf.
Penilaian dari Masyarakat
Beberapa masyarakat Bontang juga mengungkapkan pandangannya mengenai rencana peningkatan insentif bagi kader posyandu. Seorang warga, Fatmawati, warga lok tuan mengatakan bahwa kader posyandu sangat membantu dalam mengedukasi masyarakat mengenai kesehatan. “Mereka datang ke rumah dan memberikan informasi tentang pentingnya imunisasi dan pola makan sehat untuk anak-anak. Dengan adanya insentif yang lebih baik, mereka bisa lebih termotivasi untuk bekerja,” ujarnya.