Surabaya – Rektor Universitas Airlangga (Unair) Prof Mohammad Nasih mengatakan, saat ini vaksin merah putih dalam prioritas untuk dikembangkan.
Rencana pemerintah Indonesia mengimpor vaksin Covid-19 dari Cina, tak menghentikan langkah tim peneliti Unair untuk melanjutkan penelitian vaksin mencegah virus corona.
Selain melakukan penelitian pada kombinasi obat dan senyawa bakal obat baru Covid-19, Unair juga melakukan penelitian untuk vaksin andalannya untuk Covid-19.
Menurut Nasih, pihaknya memang terlambat dalam melakukan penelitian vaksin yang diberi nama Vaksin Merah Putih.
Meski begitu, saat ini tim peneliti Unair tengah mengajukan proposal untuk melakukan uji klinis vaksin pada manusia.
Nasih juga mengakui bahwa pihaknya terlambat. Alasan keterlambatan karena fokus pada penanganan bukan semata-mata riset.
“Mulainya memang kita agak terlambat, kita kan baru mulai Mei, Juni. Sudah ketinggalan 5 bulan untuk riset, karena kita fokusnya bukan di riset tapi pada penanganan. Sekarang nasional menjadikan vaksin ini sebagai prioritas untuk dikembangkan Unair,” kata Nasih, Kamis (15/10/2020) seperti dikutip dari Kumparan.com.
Dalam melakukan uji klinis yang direncanakan akhir tahun ini, Nasih menuturkan jika pihaknya akan bekerjasama dengan Universitas Oxford, Inggris.
“Nantinya, dalam pengujian vaksin merah putih ini Unair akan bekerjasa sama dengan Oxford University. Termasuk uji lainnya yang melibatkan rumah sakit Universitas Airlangga Surabaya dan RSUD dr.Soetomo Surabaya,” ucapnya.
Disoal lebih lanjut terkait target selesainya vaksin tersebut, Nasih mengatakan vaksin itu direncanakan rampung pada pertengahan 2021 mendatang. Pihaknya berharap vaksin merah putih yang merupakan inisiasi dari Unair ini akan bisa dimanfaatkan untuk menangani wabah COVID-19
“Kami berharap vaksin merah putih yang merupakan inisiasi dari Unair ini akan bisa dimanfaatkan untuk menangani COVID-19,” pungkas rektor.