Tangsel – Dalam suasana haru dan penuh khidmat, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar Wisuda Tahfidz Akbar yang diinisiasi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Himpunan Qori dan Qori’ah Al-Qur’an (HIQMA) pada Sabtu (1/11/2025). Sebanyak 180 mahasiswa diwisuda sebagai penghafal Al-Qur’an setelah menjalani proses pembinaan intensif selama lebih dari dua bulan.
Acara bersejarah itu dihadiri langsung oleh Menteri Agama RI, Prof. Dr. Nasaruddin Umar, bersama jajaran pimpinan universitas, antara lain Rektor UIN Jakarta Prof. Asep Saepudin Jahar, Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Ahmad Tholabi, dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Prof. Ali Munhanif. Ratusan orang tua dan keluarga wisudawan turut memenuhi aula utama kampus Ciputat dalam suasana yang menggugah emosi.
Dalam sambutannya, Menteri Agama menyampaikan rasa bangga dan apresiasi mendalam atas keberhasilan para mahasiswa menjadi penjaga kalam Ilahi.
“Banyak orang ingin menjadi hafidz dan hafidzah, tapi tidak semua diberi anugerah itu oleh Allah. Kalian adalah pilihan,” ujarnya dengan nada penuh kebapakan.
Menag juga memberi pesan menyentuh tentang pentingnya menjaga kesucian hafalan.
“Jangan nodai hafalan dengan dosa. Dosa kecil bagi orang awam bisa menjadi dosa besar bagi penghafal Al-Qur’an. Tadaruslah terus agar hafalan kalian menjadi penjaga diri, bukan sekadar ingatan,” tegasnya.
Ia mengingatkan, menjaga hafalan bukanlah hal mudah karena godaan dunia sering kali melemahkan semangat para penghafal.
“Imam Syafi’i pernah berpesan pada muridnya untuk meninggalkan dosa jika ingin hafalannya kuat. Itu juga berlaku bagi kalian semua,” tambahnya.
Selain memberikan wejangan spiritual, Menag juga memimpin doa bersama bagi para hafidz dan hafidzah agar diberi kekuatan menjaga hafalan serta mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan. Momen itu membuat banyak hadirin meneteskan air mata.
Rektor UIN Jakarta, Prof. Asep Jahar, mengapresiasi UKM HIQMA yang berhasil melahirkan generasi Qur’ani kampus.
“Wisuda ini bukan sekadar seremoni, tetapi simbol integrasi antara ilmu dan nilai-nilai Al-Qur’an yang menjadi ruh kampus kita,” ucapnya.
Ia menambahkan bahwa UIN Jakarta berkomitmen membangun karakter mahasiswa yang unggul dalam ilmu dan berakhlak mulia di tengah tantangan global.
Senada, Wakil Rektor Ahmad Tholabi menilai kegiatan ini sebagai momentum bersejarah bagi perguruan tinggi Islam di Indonesia.
“Ini adalah wisuda tahfidz pertama di lingkungan PTKIN. Insya Allah akan menjadi inspirasi bagi kampus-kampus lain,” katanya.
Ia juga mengungkapkan bahwa dari 237 peserta yang mendaftar, hanya 180 mahasiswa yang lolos seleksi, termasuk dua mahasiswa penyandang disabilitas yang berhasil menuntaskan hafalan 30 juz.
Ketua Umum UKM HIQMA, Wildan Miftahuddin, menyampaikan rasa syukurnya atas keberhasilan penyelenggaraan acara tersebut.
“Program tahfidz ini bukan hanya tentang menghafal, tetapi membentuk karakter Qur’ani. Kami ingin menjaga semangat ini agar menjadi tradisi tahunan di UIN Jakarta,” tuturnya.
Wildan juga berterima kasih kepada pimpinan universitas, para pembina, serta dewan hakim yang telah membimbing para peserta dengan penuh kesabaran dan ketulusan.
“Insya Allah, ke depan HIQMA akan terus memperluas pembinaan tahfidz dan menjadikannya agenda rutin tahunan agar semakin banyak mahasiswa UIN Jakarta yang mencintai dan mengamalkan Al-Qur’an,” tambahnya.
Acara wisuda juga dimeriahkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh qori nasional dan sambutan para ulama seperti Prof. Dr. Said Agil Husin Al Munawar dan Dr. KH. Ahsin Sakho Muhammad. Suasana penuh kekhidmatan menyelimuti ruang acara hingga akhir kegiatan.
Dengan suksesnya Wisuda Tahfidz Akbar ini, UIN Jakarta meneguhkan perannya sebagai pusat pembinaan generasi Qur’ani yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berkarakter spiritual kuat di tengah derasnya arus modernitas.
