GOnews.id Lifestyle,SLEMAN — Memelihara bumi dan melestarikannya sudah sepatutnya menjadi tanggung jawab sebagai khalifah di muka bumi. Universitas Islam Indonesia (UII) mencoba mengoptimalkan peran tersebut melalui gerakan UII Bumi Lestari akhir pekan lalu.
UII Bumi Lestari sendiri diisi kegiatan penanaman pohon tidak hanya di sekitar kampus, namun juga di seluruh wilayah Indonesia. UII turut menggandeng Ikatan Keluarga Alumni (IKA) untuk turut menanam pohon di wilayah kerja masing-masing.
IKA UII menanam pohon di tempat masing-masing dan disiarkan secara daring saat acara. Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan dan Rumah Gagasan UII, Dr Ilya Fadjar Maharika menilai, aktivitas ini sebagai inisiatif yang harus digaungkan.
Terlebih, UII dikenal dengan slogan Islam rahmatan lil alamin yang selaras aktivitas cinta lingkungan. Maka itu, upaya-upaya memperbanyak ruang terbuka hijau dengan menanam pohon di dalam dan luar kampus perlu terus ditingkatkan.
Ia menargetkan, sebanyak 847 pohon besar dan kecil dan 968 pucuk tanaman lain bisa ditanam. Sehingga, akumulasi yang ada didapatkan kurang lebih 1.772 pucuk tanaman baik itu yang sudah tertanam ataupun yang masih dalam proses penanaman.
“Ini juga sebagai proses implementasi penghijauan kembali gedung-gedung yang ada,” kata Ilya di selasar Gedung Kuliah Umum Dr Sardjito Kampus Terpadu UII, Jumat (31/12).
Dari Cikeas secara daring, Sekjen IKA UII, Dr Ari Yusuf Amir menuturkan, langkah yang ditempuh civitas akademika UII sebagai langkah yang tepat. Sebab, ia sadar, sangat penting bagi umat manusia untuk selalu menjaga alam semesta dari bencana.
Mulai dari polusi udara, banjir, efek rumah kaca dan lain-lain. Semarak gelora lestari bumi yang digaungkan terbukti tidak hanya sebatas kata-kata. Alumni UII yang ada turut serta dalam rangka penanaman pohon di berbagai daerah Indonesia.
Merujuk ke catatan Ari, diketahui terdapat hampir 2.000 bibit pohon yang ditanam IKA UII secara bersamaan. IKA UII dari regional Jawa Tengah sendiri menjadi yang paling dominan dalam sumbangsih penanaman yang mampu mencapai 807 bibit pohon.
“Tidak sebatas hari ini, gerakan ini akan berlanjut secara jangka panjang dengan dukungan organisasi,” ujar Ari.
Rektor UII, Prof Fathul Wahid menekankan, Gerakan UII Bumi Lestari jadi ikhtiar berkelanjutan kampus tertua Indonesia. Eksistensi merespon isu global, krisis energi, perubahan iklim dan lain-lain wujud komitmen yang digelorakan UII.
Eksploitasi lingkungan yang berlebihan hampir pasti diketahui akibat ulah tangan manusia. Ia menekankan, semuanya bisa turut andil dalam permasalahan lingkungan. Dampak yang ada akibat perusakan lingkungan dinilai telah menjadi konsekuensi.
Untuk itu, Fathul berinovasi wujudkan kampus lebih ramah lingkungan. Pembangunan kampus lewat konsep dan prioritas ruang hijau jadi ikhtiar. Bukan tanpa sebab, survey mengungkapkan kedekatan dengan lingkungan membuat orang tidak kesepian.
UII, ia menekankan, terus menggerakkan digitalisasi sebagai bagian mengurangi penggunaan sumber daya tidak ramah lingkungan. Melalui digitalisasi, penggunaan kertas saat rapat makin berkurang karena dokumen lebih dibagikan secara digital.
Digitalisasi membantu menegaskan kesadaran lingkungan. Aksi nyata lain pembuatan embung bersama Kementerian PUPR beberapa waktu lalu. Puncak usaha yang dilakukan menjadikan UII diperhitungkan sebagai jajaran kampus paling lestari Indonesia.
“Semoga itu jadi pintu kebaikan masa yang akan datang. Ini ikhtiar kecil kami, mudah-mudahan bumi seimbang dan terdapat ekosistem baru serta berkelanjutan ke depannya,” kata Fathul.
(function(d, s, id) { var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0]; if (d.getElementById(id)) return; js = d.createElement(s); js.id = id; js.src = "//connect.facebook.net/en_US/all.js#xfbml=1&appId=417808724973321&version=v2.8"; fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs); }(document, 'script', 'facebook-jssdk'));