Jakarta – Penting mengetahui Tips Memilih Daycare yang kredibel dan tidak sembarangan. Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Baru-baru ini terjadi penganiayaan balita di sebuah tempat penitipan anak atau daycare, Depok, Jawa Barat.
Terkait hal itu, psikolog anak dan keluarga Sani B. Hermawan memberikan tips cara memilih ‘daycare‘ atau tempat penitipan anak yang kredibel.
Psikolog lulusan Universitas Indonesia ini menekankan pentingnya mengecek latar belakang tempat penitipan anak tersebut. Beberapa cara untuk menilai kredibilitas daycare antara lain:
- Pengalaman dan Latar Belakang:
- Periksa sudah berapa lama daycare tersebut berdiri dan siapa pendirinya.
- Minta informasi profil dari orang-orang yang menjaga anak di sana. Apakah mereka berlatar belakang jurusan psikologi, atau memiliki sertifikat khusus seperti terapis anak.
- Testimoni Pelanggan:
- Carilah kesaksian atau testimoni dari para pelanggan yang lebih dulu menggunakan jasa daycare tersebut.
- Lakukan wawancara dengan pihak daycare untuk mendapatkan informasi lebih mendalam.
- Fasilitas Keamanan:
- Pilih daycare yang dilengkapi dengan kamera pengawas atau CCTV untuk memastikan keamanan anak.
- Jangan tergiur dengan harga murah tanpa memastikan kredibilitas dan kualitas daycare tersebut.
- Pantau Perilaku Anak:
- Observasi perubahan perilaku anak setelah dititipkan di daycare. Perhatikan jika anak menjadi takut masuk daycare, meringis, kurang semangat, sensitif, atau sering menangis.
- Hal ini bisa menjadi indikasi sejauh mana anak merasa nyaman atau tidak nyaman di daycare.
Menurutnya, observasi ini penting untuk mendeteksi kenyamanan atau ketidaknyamanan anak selama di daycare. Orang tua perlu selektif dalam memilih daycare untuk menitipkan anaknya, meskipun tidak mudah, namun hal ini bisa dilakukan seiring berjalannya waktu.
Sebelumnya, Kepolisian Resor Metro Depok menangkap pemilik daycare berinisial MI yang berlokasi di Jalan Alternatif Cibubur Kav. Ruko DDN, Harjamukti, Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Pemilik daycare tersebut dilaporkan atas dugaan kekerasan terhadap balita berinisial MK (2) yang mengalami trauma dan luka memar.