KONGBENG – Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kutai Timur (Kutim) melakukan kunjungan kerja lapangan di dua lokus di Kecamatan Kongbeng yang sebelumnya teridentifikasi sebagai keluarga berisiko stunting. Langkah ini bertujuan untuk memverifikasi data serta mempercepat upaya penurunan stunting di wilayah tersebut.
Kunjungan yang dipimpin oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutai Timur, Achmad Junaidi, selaku Sekretaris TPPS, juga melibatkan rombongan TPPS kabupaten serta unsur Muspika setempat. Dalam kesempatan itu, Junaidi menyoroti pentingnya proses verifikasi dan validasi (verval) data guna memastikan ketepatan status keluarga yang teridentifikasi.
“Bukan masalah miss dari data, tapi data yang belum diverifikasi. Tugasnya ada di tingkat kecamatan atau desa, serta operator data yang harus melakukan verval ulang,” ujar Junaidi saat diwawancarai oleh insan pers di lokasi, Jumat (24/1/2025).
Data Belum Diverifikasi Sepenuhnya
Achmad Junaidi menjelaskan bahwa beberapa keluarga yang sebelumnya dikategorikan sebagai berisiko stunting ternyata sudah mengikuti program Keluarga Berencana (KB). Status mereka dapat dikeluarkan dari daftar keluarga berisiko stunting setelah data diverifikasi.
“Dengan verval data yang dilakukan, kita bisa mengeluarkan keluarga-keluarga yang sudah berpartisipasi dalam program KB dari kategori keluarga berisiko stunting. Ini akan menurunkan angka Keluarga Risiko Stunting (KRS) kita,” tambahnya.
Proses verval dilakukan oleh operator data, bekerja sama dengan Penyuluh Keluarga Berencana (PLKB) dan Tim Penggerak Kecamatan (TPK). Hal ini menjadi langkah penting untuk memperbarui status keluarga berdasarkan kondisi terkini.
Hasil Verifikasi di Lapangan
Kepala Desa Makmur Jaya, Saipul Bahri, yang turut mendampingi rombongan TPPS, menyampaikan bahwa setelah dilakukan verifikasi lapangan, dua lokus yang dikunjungi tidak termasuk keluarga berisiko stunting. Data sebelumnya dinyatakan belum melalui proses verval secara menyeluruh.
“Alhamdulillah, kalau keadaan insyaAllah di Desa Makmur Jaya warganya sudah makmur, hanya perlu edukasi lebih lanjut,” tegas Saipul.
Sosialisasi dan Edukasi di Kantor Camat Kongbeng
Setelah peninjauan lapangan, kegiatan dilanjutkan di Kantor Camat Kongbeng dengan agenda sosialisasi program prioritas percepatan penurunan stunting. Acara ini dihadiri oleh perwakilan TPPS, pemerintah kecamatan, serta tokoh masyarakat. Edukasi mengenai peran keluarga dalam mencegah stunting menjadi salah satu fokus utama sosialisasi.
Dalam rangkaian acara, digelar Pertemuan Bedah Data KRS dan Stunting. Selain itu, dipaparkan 50 program unggulan Bupati Kutai Timur 2025-2029 yang menitikberatkan pada upaya penurunan stunting di seluruh wilayah Kutim.
Dukungan Baznas Kutim
Sebagai bagian dari kegiatan, Baznas Kutim menyerahkan bantuan paket gizi melalui Program Makanan Tambahan (PMT) Stunting kepada masyarakat. Selain itu, diserahkan pula perlengkapan pendukung untuk menunjang kinerja Penyuluh Keluarga Berencana (PLKB).
Harapan dan Langkah Ke Depan
Kegiatan ini diharapkan dapat mempercepat proses penurunan stunting di Kutai Timur melalui langkah-langkah perbaikan kualitas data, peningkatan kesadaran masyarakat, serta penyediaan akses yang lebih baik terhadap program KB dan gizi yang cukup bagi ibu dan anak.
Dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait, TPPS Kutim optimistis mampu menekan angka stunting secara signifikan, terutama di wilayah-wilayah yang sebelumnya teridentifikasi berisiko.