Kutai Timur – Pagi hari di Sangatta nampak cerah saat ribuan warga memadati Lapangan Kantor Bupati untuk merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke‑26 Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Upacara tersebut dihadiri oleh Bupati Ardiansyah Sulaiman, Wakil Bupati Mahyunadi, jajaran Forkopimda, dan berbagai elemen masyarakat.
Dalam pidatonya sebagai inspektur upacara, Bupati Ardiansyah menyatakan bahwa tema Tangguh, Mandiri, dan Berdaya Saing bukanlah sekadar slogan, tetapi menjadi penanda arah pembangunan Kutim ke depan. “Tangguh berarti kekuatan menghadapi tantangan; Mandiri adalah penguatan ekonomi lokal; Berdaya Saing menempatkan Kutim di kancah nasional,” tegasnya.
Pemkab Kutim memprioritaskan pemerataan infrastruktur dasar, terutama penyediaan air bersih dan listrik hingga ke desa-desa. Hingga kini, tingkat elektrifikasi telah mencapai 82 persen berkat kolaborasi antara Pemkab, PLN, dan pihak lain. Program SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) turut diperluas melalui pengembangan jaringan perpipaan, sumur bor, dan peningkatan kapasitas pengolahan air.
Di aspek tata kelola, Kutim kembali meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI sebagai pengakuan atas transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah. Dalam hal keterbukaan informasi publik, Kutim juga mencetak prestasi: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mendapatkan juara 1 di Kaltim dengan nilai sempurna, sementara Pemkab Kutim menyabet juara 2 kategori badan publik informatif se‑Kaltim.
Bupati Ardiansyah mengajak seluruh pihak untuk menjadikan momen HUT ke-26 sebagai titik tolak percepatan pembangunan yang inklusif. “Kita tidak boleh hanya merayakan, tetapi perlu merangkai harapan lebih besar agar Kutim Hebat 2029 bukan impian semata,” ujarnya, diselingi pantun yang menggema di lapangan.
Dengan landasan Ketangguhan, Kemandirian, dan Daya Saing, Kutai Timur menapaki usianya yang ke‑26 sebagai tahun refleksi sekaligus langkah strategis menuju pemerataan pembangunan antarkawasan.
