Sangatta – Manajemen RSUD Kudungga mengumumkan hasil survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) terbaru yang menunjukkan peningkatan signifikan, sebagai bagian dari komitmen rumah sakit untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Direktur RSUD Kudungga, dr. Muhammad Yusuf, menyampaikan bahwa naiknya skor IKM dan IPK menjadi bukti bahwa upaya transparansi, responsivitas, dan perbaikan internal mendapatkan respon positif dari masyarakat. Ia menyebut bahwa rumah sakit akan memanfaatkan data survei sebagai tolok ukur evaluasi dan perbaikan berkelanjutan.
Wakil Bupati Kutai Timur, Mahyunadi, hadir dalam pengumuman survei dan menekankan bahwa angka-angka tersebut tidak boleh berhenti sebagai statistik semata. “Kami harus menjadikan hasil ini sebagai pondasi kebijakan dan langkah konkret agar masyarakat benar-benar merasakan peningkatan layanan,” ujarnya.
Menurut laporan internal RSUD, skor IKM tahun ini menyentuh angka 87‑an, sementara IPK meningkat dari sebelumnya ke kisaran 80‑an. Peningkatan ini terutama dirasakan di aspek kecepatan pelayanan, keramahan petugas, dan transparansi dalam proses administrasi.
Dalam acara tersebut, hadir pula konsultan independen dari lembaga survei yang menjelaskan metodologi pengukuran, agar hasil survei semakin kredibel dan terhindar dari bias internal.
Sebagai tindak lanjut, RSUD Kudungga merancang sejumlah inisiatif: penyederhanaan alur pendaftaran pasien, peningkatan ketersediaan informasi layanan secara digital, pelatihan bagi tenaga medis dan nonmedis, serta evaluasi berkala berdasarkan masukan masyarakat. Semua upaya tersebut diharapkan dapat mendorong perubahan nyata, bukan sekadar wacana.
Dengan pengumuman ini, rumah sakit menunjukkan bahwa komitmen pelayanan publik bukan slogan kosong. Langkah-langkah konkret diperkuat agar kepercayaan masyarakat makin tumbuh dan kualitas kesehatan di Kutai Timur terus meningkat.
