Jakarta – Panggung Sidang Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjadi saksi sikap berani Presiden Prabowo Subianto dalam menyuarakan keadilan bagi Palestina. Dalam pidato diplomatiknya yang bernuansa damai dan rekonsiliasi, Prabowo menyatakan bahwa dunia harus memberi ruang bagi kemerdekaan Palestina. Di saat yang sama, ia menegaskan bahwa Indonesia juga siap mengakui Israel—jika itu menjadi bagian dari solusi damai permanen.
Prabowo menyampaikan dukungan tegas terhadap solusi dua negara (two-state solution) sebagai jalan keluar dari konflik berkepanjangan antara Palestina dan Israel. Ia menekankan bahwa perdamaian sejati hanya bisa tercapai bila kedua pihak diakui hak dan keamanannya.
“Kita harus mendukung Palestina yang merdeka. Tapi kita juga harus mengakui, menghormati, dan menjamin keselamatan Israel. Hanya dengan begitu kita bisa punya perdamaian yang sesungguhnya,” ujar Prabowo di hadapan para pemimpin dunia, Selasa (23/09/2025).
Ia juga menekankan bahwa semua umat—baik Arab maupun Yahudi, Muslim, Kristen, Hindu, dan Buddha—harus hidup berdampingan dalam semangat persaudaraan kemanusiaan. Indonesia, menurutnya, siap mengambil peran aktif sebagai penjaga perdamaian di kawasan tersebut.
“Indonesia siap mengirimkan hingga 20 ribu pasukan penjaga perdamaian jika diperlukan oleh PBB,” lanjutnya.
Pernyataan ini merupakan sinyal diplomatik kuat bahwa Indonesia tidak hanya berpihak pada keadilan untuk Palestina, tetapi juga menghargai eksistensi dan keamanan Israel. Prabowo menyebut, langkah ini perlu ditempuh agar tak ada lagi dendam berkepanjangan dan kebencian antar generasi.
Selama ini, Indonesia konsisten dalam mendukung perjuangan Palestina, namun pidato Prabowo membawa nada baru—menawarkan keseimbangan antara prinsip kemanusiaan dan realitas geopolitik.
Banyak pihak menilai, sikap Prabowo bisa membuka babak baru dalam diplomasi Timur Tengah, dengan Indonesia berperan sebagai jembatan antara kepentingan Arab dan Barat.
Dengan pernyataan ini, Prabowo mencoba menempatkan Indonesia di posisi tengah yang tegas namun solutif: Palestina harus merdeka, dan Israel pun memiliki hak untuk hidup aman.
