Mojokerto – Dalam upaya mengurangi angka stunting di Kota Mojokerto, Penjabat (Pj) Ketua TP PKK Kota Mojokerto, Nia Wayanti Ali Kuncoro, kembali menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengatasi permasalahan stunting. Ajakan ini disampaikan dalam acara pembukaan Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) Tahap 2, yang dilaksanakan di Balai Kegiatan Belajar (BKB) Wijaya Kusuma, Kelurahan Balongsari, Kecamatan Magersari, Kamis (26/9).
Dalam sambutannya, Nia Wayanti mengajak orang tua untuk lebih peduli dan aktif dalam menangani stunting. Menurutnya, kolaborasi seluruh pihak, termasuk orang tua, sangat dibutuhkan untuk mencapai target zero new stunting atau tidak ada kasus baru stunting di Kota Mojokerto.
“Pemerintah saat ini tengah berupaya keras menekan angka stunting. Mari kita wujudkan zero new stunting. Tidak ada yang mustahil kalau kita bergandeng tangan dan bergerak bersama. Melalui SOTH Tahap 2 ini, kita memberikan edukasi kepada orang tua untuk meminimalisir kasus stunting,” ujar istri Pj Wali Kota Mojokerto, Ali Kuncoro.
SOTH: Mendidik Orang Tua untuk Masa Depan Anak yang Lebih Baik
Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) adalah program yang digagas untuk memberikan pendidikan dan pendampingan kepada orang tua dalam membesarkan anak-anak mereka. Nia Wayanti menjelaskan bahwa melalui SOTH, orang tua tidak hanya mendapatkan wawasan mengenai cara menjaga kesehatan anak tetapi juga bimbingan dari para ahli, termasuk Dinas Kesehatan dan Puskesmas, mengenai pola asuh yang tepat. Program ini bertujuan mencetak generasi cerdas, sehat, dan berdaya saing di masa depan.
“Melalui program ini, para orang tua akan mendapatkan pendampingan terkait cara-cara membimbing anak agar tumbuh menjadi generasi yang cerdas dan berdaya saing. Oleh karena itu, saya mengajak bapak dan ibu sekalian untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Mari kita ikuti setiap rangkaian kegiatan SOTH dengan serius demi masa depan anak-anak kita, keluarga, dan bangsa yang bebas dari stunting,” tambah Nia.
Langkah Nyata PKK Kelurahan Balongsari dalam Menanggulangi Stunting
Ketua TP PKK Kelurahan Balongsari, Suci Aprilyasari Ageng Ardhyanto, menyampaikan bahwa Kelurahan Balongsari memiliki sekitar 11 anak yang terindikasi mengalami stunting. Hal ini mendorong pihaknya untuk lebih intensif melibatkan para orang tua dalam kegiatan SOTH. Setiap Posyandu di Balongsari diwajibkan mengirimkan satu orang tua beserta anak balitanya untuk mengikuti kegiatan SOTH Tahap 2.
“Kegiatan ini merupakan lanjutan dari SOTH Tahap 1 yang dilaksanakan pada tahun 2023, di mana ada 13 pertemuan setiap minggunya. Untuk Tahap 2 ini, akan diadakan selama 6 pertemuan setiap Kamis,” jelas Suci.
Materi Pendidikan Orang Tua: Kunci Pencegahan Stunting
Dalam SOTH Tahap 2 ini, para peserta akan mendapatkan berbagai materi yang relevan untuk mengasuh dan mendidik anak. Beberapa topik yang akan dibahas meliputi penerapan 8 fungsi keluarga, kesehatan fisik dan mental ibu serta anak, kebiasaan hidup sehat, stimulasi perkembangan anak, peran ayah dan anggota keluarga lainnya, serta pola pengasuhan yang tepat sesuai dengan kebutuhan anak.
Selain itu, Suci berharap kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan dampak yang signifikan dalam peningkatan pemahaman para orang tua. “Kami berharap, program ini akan memberikan hasil positif dan membantu orang tua memahami pentingnya peran mereka dalam mencegah stunting,” ucapnya.
Dengan adanya program SOTH ini, Kota Mojokerto berharap dapat mencetak generasi yang sehat, cerdas, dan bebas dari masalah stunting, menjadikan stunting sebagai masalah yang dapat ditangani secara tuntas dengan kerjasama semua pihak.