Samarinda – Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim, Puguh Harjanto menyebut, pihaknya ingin memaksimalkan peluang di sektor-sektor lain yang punya potensi besar di Kalimantan Timur.
Apalagi rencana pemindahan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara ke wilayah Provinsi Kalimantan Timur juga menjadi faktor lain untuk ikut dalam penyediaan kebutuhan.
“Kami ingin fokus pada sektor baru, perhatian utama berada di luar sektor migas dan batubara,” ungkap Teguh, Selasa (10/10/2023).
Investasi sektor energi terbarukan tengah diupayakan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dengan melakukan penjajakan kerjasama bersama investor dari Australia.
Khususnya di sektor energi hijau dan peternakan, sebagai upaya guna pengembangab sektor-sektor baru di luar migas dan batu bara.
Alasan penjajakan dengan Australia pada sektor energi hijau dan peternakan karena negara tersebut punya pengalaman mumpuni dalam bidang ini.
Selain itu pula, sektor-sektor tersebut dapat berkolaborasi dengan sektor lain seperti yang sudah ada di Kaltim misalnya perkebunan, pertambangan, dan kehutanan.
“Kami akan menjajaki opsi ini, dan Australia memiliki pengalaman yang cukup dalam sektor peternakan,” katanya.
“Prosesnya masih dalam tahap awal, mungkin akan menjadwalkan pertemuan langsung. “Untuk membahas lebih lanjut,” tambahnya.
Puguh juga menyampaikan perlu mempertimbangkan target dan lokasi yang potensial agar sesuai dengan rencana pemerintah provinsi.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan berbagai lembaga terkait, termasuk pihak dari kabupaten/kota yang menjadi fokus perencanaan.
“Sepertinya kami akan lebih memfokuskan pada sektor energi hijau, karena ini telah menjadi perbincangan yang terus kami kembangkan sejak pertemuan sebelumnya, tetapi juga berpikir bahwa sektor peternakan memiliki peluang yang bagus, terutama karena permintaan di Kaltim cukup tinggi,” imbuhnya.
Langkah awal yang akan dilakukan membuat profil investasi dan mengidentifikasi peluang dan tantangan yang ada.
Sejauh ini, lokasi investasi yang mungkin disiapkan adalah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
“Kami akan melakukan pemetaan lebih lanjut untuk memahami tingkat kesiapan dan keseriusan mereka,” tegasnya.
Ia berharap kerjasama ini dapat terealisasi menjelang akhir tahun ini.
Ia juga menyampaikan, tengah mengembangkan kemitraan antara pengusaha besar dan usaha kecil menengah (UKM) serta koperasi di Kalimantan Timur.
Proyek pilot kemitraan tersebut berada di Kukar dan diharapkan akan berjalan dalam tahun ini.
Jadi ini juga mendorong sinergi antara pengusaha besar dan UKM serta koperasi di Kaltim, agar menciptakan iklim usaha yang kondusif dan inklusif.
“Meningkatkan kapasitas dan kesejahteraan pelaku usaha lokal,” pungkasnya.