Sangatta – Anggota Komisi B DPRD Kutai Timur, Akbar Tanjung, terus menunjukkan dedikasinya dalam memajukan sektor pertanian di daerah pemilihan (dapil) 3 yang meliputi Batu Ampar, Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long Masangat dan Busang. Politisi dari PKS ini menggandeng Kelompok Petani Peternak Mandiri Nusantara (KP2MN), yang dibina oleh Prof. Maman Nurjaman, untuk merealisasikan sejumlah program strategis yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani lokal.
Komitmen untuk Meningkatkan Kesejahteraan Petani Lokal
Akbar Tanjung menegaskan bahwa pengembangan sektor pertanian di dapil 3 menjadi salah satu prioritas utamanya. Ia percaya bahwa sektor pertanian yang maju akan mendorong perekonomian daerah sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani di wilayah tersebut.
“Kami berkomitmen untuk memajukan pertanian di wilayah ini, terutama melalui pengadaan benih padi unggul, perbaikan irigasi, revitalisasi lahan sawah, dan penyediaan pupuk bagi para petani,” ujar Akbar Tanjung saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (20/11/2024). Menurutnya, untuk mencapai tujuan tersebut, dibutuhkan kolaborasi yang solid antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat itu sendiri.
Penerapan Teknologi Pertanian Modern
Salah satu upaya yang tengah dijalankan adalah mendukung pertanian milenial melalui pendekatan teknologi modern dan praktik pertanian yang efisien. Akbar menyebutkan bahwa teknologi akan menjadi kunci untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Kutai Timur, khususnya dalam produksi padi.
“Dengan menggunakan teknologi modern, kami berharap dapat meningkatkan hasil panen padi dari yang biasanya hanya 4-5 ton per hektare, menjadi 8-12 ton per hektare, dengan pola tanam tiga kali setahun menggunakan siklus 105 hari,” jelasnya.
Selain itu, Akbar juga menekankan pentingnya keterlibatan petani milenial dalam program ini. Menurutnya, generasi muda memiliki potensi besar untuk menerapkan teknologi baru dalam pertanian, yang akan membantu meningkatkan hasil pertanian secara signifikan.
“Generasi muda harus ikut berpartisipasi dalam membangun sektor pertanian. Dengan keterlibatan mereka, kita bisa mengadopsi teknologi modern yang akan meningkatkan hasil panen secara signifikan,” tambahnya.
Proyek Pertanian Percontohan di Tanah Abang
Sebagai langkah awal, Akbar bersama KP2MN telah memulai proyek pertanian modern di lahan seluas 50 hektare yang terletak di Desa Tanah Abang, Kecamatan Long Mesangat. Proyek ini dirancang untuk menjadi model pengelolaan lahan pertanian modern dan berkelanjutan yang dapat diterapkan di seluruh wilayah Kutai Timur.
“Lokasi di Tanah Abang ini dipilih karena potensinya yang besar untuk dikembangkan. Kami ingin menjadikan kawasan ini sebagai sentra produksi padi unggul di Kutai Timur,” ujar Akbar.
Proyek ini juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan beras di wilayah Kutai Timur, sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada pasokan beras dari luar daerah. Dengan potensi hasil yang tinggi dan manajemen yang tepat, Akbar berharap Tanah Abang bisa menjadi contoh bagi wilayah lainnya di Kutai Timur.
Pendampingan Petani oleh KP2MN
Kerja sama dengan KP2MN menjadi salah satu pilar utama dalam program ini. Kelompok petani yang dibina oleh Prof. Maman Nurjaman memiliki pengalaman panjang dalam mengelola pertanian modern dan memberdayakan petani lokal.
“Kolaborasi ini bertujuan untuk memberikan pendampingan teknis kepada petani, mulai dari pemilihan benih unggul, penggunaan pupuk yang tepat, hingga manajemen irigasi yang efisien,” kata Akbar.
KP2MN juga akan memberikan pelatihan dan bimbingan kepada petani setempat mengenai praktik pertanian yang efisien dan ramah lingkungan. Dengan cara ini, para petani tidak hanya mendapatkan hasil yang optimal, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan sekitar.
Mendorong Kemandirian Pangan Kutai Timur
Akbar berharap, melalui proyek ini, Kutai Timur dapat menjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan, khususnya beras. Dengan potensi produksi padi yang dapat mencapai 8-12 ton per hektare dan sistem tanam tiga kali setahun, diharapkan kebutuhan beras lokal dapat terpenuhi tanpa harus mengandalkan pasokan dari luar daerah.
“Kami ingin menjadikan Kutai Timur sebagai daerah yang mandiri secara pangan, khususnya beras. Dengan program ini, saya yakin kebutuhan pangan masyarakat dapat tercukupi sekaligus memberikan dampak ekonomi yang positif bagi para petani,” tuturnya.
Pentingnya Dukungan Infrastruktur Pertanian
Meski optimis, Akbar Tanjung menyadari bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada dukungan infrastruktur yang memadai. Salah satu tantangan utama yang dihadapi petani adalah masalah irigasi dan akses jalan menuju lahan pertanian.
“Pertanian adalah tulang punggung perekonomian daerah. Dukungan pemerintah sangat penting untuk memastikan keberlanjutan program ini, terutama dalam hal pengadaan fasilitas dan subsidi bagi petani,” ujar Akbar.
Ia berharap pemerintah daerah dapat memberikan perhatian lebih terhadap pengembangan infrastruktur pertanian, termasuk pembangunan jaringan irigasi yang lebih baik dan akses jalan yang lancar ke lahan pertanian. Dengan adanya dukungan tersebut, program pertanian ini akan lebih mudah dijalankan dan dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.
Model Percontohan untuk Daerah Lain
Akbar berharap, program yang diinisiasi bersama KP2MN ini dapat menjadi model percontohan yang dapat diterapkan di wilayah lain di Kutai Timur. Dengan potensi alam yang melimpah, ditambah dengan teknologi modern yang diterapkan dalam pertanian, sektor pertanian di dapil 5 dapat menjadi motor penggerak ekonomi lokal sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah.
“Ini bukan sekadar program jangka pendek, tetapi visi jangka panjang untuk kesejahteraan masyarakat dan kemandirian daerah. Kami ingin memastikan bahwa generasi mendatang tetap bisa menikmati hasil dari tanah yang subur ini,” tutup Akbar.
Dengan komitmen dan upaya yang sedang dijalankan, Akbar Tanjung yakin bahwa sektor pertanian di Kutai Timur akan berkembang pesat, memberikan kesejahteraan bagi petani, serta menjadikan daerah ini lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan.