Sangatta – Ketua DPRD Kutai Timur, Jimmi, menyambut hangat kedatangan rombongan Komisi C DPRD Kota Bontang yang melakukan kunjungan kerja, Rabu (30/10/2024) pagi. Rombongan yang dipimpin oleh Ketua Komisi C, Alfian Rausan Fikry, didampingi oleh Wakil Ketua Muhammad Sahib serta dua anggota lainnya, Sumardi dan Bonnie Sukardi, tiba di lobi Kantor DPRD Kutim sekitar pukul 10.00 WITA.
Setelah disambut, rombongan langsung melanjutkan pertemuan di ruang VIP kantor untuk berdiskusi mengenai berbagai topik penting, terutama pembangunan dan infrastruktur yang menjadi fokus utama kedua daerah. Dalam kesempatan tersebut, Jimmi didampingi oleh sejumlah anggota DPRD Kutim, termasuk Pandi Widiarto, Syaiful Bakhri, Kristian Hasmadi, Yulianus Palagiran, dan Eddy Markus Palinggi.
Apresiasi atas Silaturahmi
Jimmi menyampaikan rasa syukurnya atas kedatangan rekan-rekan dari DPRD Kota Bontang. Ia berharap kunjungan ini dapat mempererat silaturahmi antara kedua lembaga legislatif. “Kami sangat mengapresiasi kedatangan rekan-rekan Komisi C DPRD Kota Bontang. Banyak hal yang kita bahas bersama, mulai dari pembangunan, jaringan gas, infrastruktur, hingga persoalan lapangan kerja,” ungkap Jimmi, yang merupakan politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Diskusi antara kedua DPRD berlangsung produktif, di mana isu-isu terkait permasalahan bersama menjadi perhatian utama. Salah satu topik penting yang dibahas adalah pengadaan jaringan gas untuk masyarakat. DPRD Bontang berbagi pengalaman mengenai penerapan jaringan gas di wilayah mereka, yang telah memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat.
Pengalaman Pengadaan Jaringan Gas
“Di Bontang, jaringan gas sudah lebih dulu diterapkan, dan hasilnya sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Kami ingin Kutim bisa mempelajari ini untuk diimplementasikan,” ungkap Alfian, Ketua Komisi C DPRD Bontang. Dia menjelaskan bahwa kehadiran jaringan gas tidak hanya memberikan kemudahan dalam akses energi, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil lainnya, sehingga lebih ramah lingkungan.
Jimmi pun merespons positif masukan tersebut. Ia menekankan pentingnya untuk mempelajari model pengadaan jaringan gas di Bontang agar dapat diadaptasi sesuai dengan kebutuhan Kutai Timur. “Ini adalah langkah yang sangat strategis, dan kami akan mengupayakan segala sesuatunya untuk memastikan pengadaan jaringan gas dapat terlaksana dengan baik,” tambahnya.
Isu Lapangan Kerja dan Infrastruktur
Selain jaringan gas, isu lain yang turut dibahas adalah lapangan kerja dan pengembangan infrastruktur. Kedua DPRD sepakat bahwa peningkatan infrastruktur menjadi salah satu kunci untuk membuka peluang kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jimmi dan Alfian saling bertukar informasi mengenai program-program yang telah diterapkan di daerah masing-masing dalam upaya menciptakan lapangan kerja.
“Pengembangan infrastruktur harus sejalan dengan peningkatan kemampuan sumber daya manusia. Kami berharap bisa saling belajar dan berkolaborasi untuk mengatasi tantangan yang dihadapi masyarakat, terutama terkait kesejahteraan,” ujar Jimmi.
Peluang Kolaborasi untuk Pembangunan Daerah
Pertemuan ini diharapkan dapat membuka peluang kolaborasi antara kedua daerah, terutama dalam hal perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan. Jimmi menekankan bahwa DPRD Kutim akan terus mengupayakan berbagai langkah untuk memastikan kebutuhan masyarakat dapat terakomodasi dengan baik. “Kami percaya bahwa kolaborasi ini akan membawa dampak positif tidak hanya bagi kedua daerah, tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan,” jelasnya.
Alfian juga menegaskan pentingnya komunikasi yang baik antara DPRD Bontang dan Kutai Timur. “Dengan saling berbagi informasi dan pengalaman, kami bisa lebih efektif dalam merumuskan kebijakan yang berdampak langsung pada masyarakat,” katanya.
Harapan untuk Masa Depan
Dari diskusi yang berlangsung, kedua belah pihak memiliki harapan yang sama: menciptakan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat di daerah masing-masing. Mereka sepakat untuk terus menjalin komunikasi dan kerja sama yang erat demi mencapai tujuan tersebut.
“Pembangunan daerah bukan hanya tanggung jawab satu pihak, tetapi merupakan usaha bersama antara pemerintah, legislatif, dan masyarakat. Dengan semangat kolaborasi, kita bisa menciptakan perubahan yang signifikan,” ungkap Syaiful Bakhri, salah satu anggota DPRD Kutim yang turut hadir dalam pertemuan.