Sangatta – Ketua DPRD Kutai Timur, Jimmi, menyoroti pentingnya pemerataan layanan kesehatan di seluruh wilayah kabupaten. Menurutnya, wilayah Kutim yang memiliki luas 35.747,50 kilometer persegi menjadi tantangan tersendiri.
“Kutim ini sangat luas. Hal ini yang menjadi kerdala untuk distribusi tenaga kesehatan di Kutim,” ungkap Jimmi usai menghadiri pembukaan Musyawarah Cabang (Muscab) ke-7 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kutai Timur di Ruang Meranti, Kantor Bupati Kutim, Sabtu (30/11/2024).
Jimmi menekankan perlunya kehadiran dokter spesialis di daerah-daerah terpencil untuk mengatasi ketimpangan akses layanan kesehatan. Menurut Jimmi, kesenjangan dalam akses dan kualitas layanan kesehatan masih menjadi masalah utama, terutama bagi masyarakat yang tinggal jauh dari pusat kota.
“Saat ini masih ada kesenjangan dalam hal akses dan kualitas layanan kesehatan, terutama di wilayah terpencil. Dokter spesialis harus tersedia di seluruh wilayah, bukan hanya di ibu kota kabupaten seperti Sangatta,” ujarnya.
Dorongan untuk Peningkatan Fasilitas Kesehatan
Jimmi juga mendorong pemerintah daerah untuk terus melengkapi fasilitas kesehatan dengan peralatan modern, sekaligus memperkuat layanan rumah sakit yang ada, baik di perkotaan maupun di pedalaman. Langkah ini dinilai penting untuk memastikan semua masyarakat Kutai Timur mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak dan merata.
“Rumah sakit dan puskesmas di wilayah terpencil harus memiliki fasilitas yang memadai untuk memberikan layanan yang optimal. Pemerintah perlu terus berupaya meningkatkan kualitas fasilitas kesehatan di daerah-daerah tersebut,” tambahnya.
Komitmen Pemerintah dan IDI
Sebagai Ketua DPRD, Jimmi memastikan dukungan penuh terhadap program-program kesehatan yang dicanangkan pemerintah daerah dan IDI. Ia berharap IDI dapat terus berperan aktif dalam mendukung pemerataan layanan kesehatan dan menjadi mitra strategis pemerintah dalam menyelesaikan berbagai tantangan di sektor kesehatan.
“Muscab IDI ini menjadi momentum penting untuk merumuskan langkah-langkah konkret dalam meningkatkan layanan kesehatan di Kutai Timur. Pemerintah, DPRD, dan IDI harus bersinergi untuk mewujudkan kesehatan yang merata dan berkualitas bagi seluruh masyarakat,” tegas Jimmi.
Harapan untuk Masa Depan
Jimmi berharap pemerataan layanan kesehatan tidak hanya menjadi wacana, tetapi diwujudkan melalui kebijakan dan program yang terencana dengan baik. Dengan kolaborasi yang kuat antara semua pihak, ia optimis bahwa Kutai Timur dapat menjadi kabupaten yang memberikan layanan kesehatan yang setara untuk seluruh masyarakat, tanpa terkecuali.
“Pemerintah harus lebih progresif dalam mengatasi kesenjangan ini. Dengan kerja sama yang solid, kita dapat memastikan bahwa seluruh warga Kutai Timur, baik di kota maupun di pedalaman, memiliki akses yang sama terhadap layanan kesehatan,” tutupnya.