Sangatta – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur, Jimmi, menghadiri pembukaan Musyawarah Cabang (Muscab) ke-7 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kutai Timur pada Sabtu (30/11/2024). Acara yang berlangsung di Ruang Meranti, Kantor Bupati Kutai Timur ini menjadi momentum penting untuk membahas peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di wilayah tersebut.
Dalam sambutannya, Jimmi, politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), menegaskan pentingnya peran strategis IDI dalam memberikan layanan kesehatan yang berkualitas dan merata bagi seluruh masyarakat, termasuk di daerah-daerah terpencil.
“Kita ingin IDI Kutai Timur menjadi organisasi yang benar-benar berdedikasi dalam memberikan layanan kesehatan terbaik kepada masyarakat, tanpa pandang bulu,” ujar Jimmi di hadapan para peserta Muscab.
Peran Vital IDI dalam Meningkatkan Kesehatan Masyarakat
Jimmi memberikan apresiasi atas kontribusi IDI dalam membangun sektor kesehatan di Kutai Timur. Menurutnya, sinergi yang baik antara IDI, pemerintah daerah, dan DPRD merupakan kunci dalam mewujudkan sistem kesehatan yang lebih maju dan merata.
“Kita patut berterima kasih kepada pimpinan dan pengurus IDI atas dedikasi mereka selama ini. Mereka bekerja bukan hanya untuk profesi, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” katanya.
Ia berharap IDI tetap menjadi mitra strategis yang kuat bagi pemerintah daerah, terutama dalam mendukung peningkatan pelayanan kesehatan di seluruh wilayah Kutai Timur.
“Kolaborasi ini sangat penting untuk memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat, dari perkotaan hingga pedalaman, mendapatkan akses layanan kesehatan yang memadai,” tambahnya.
Tantangan Infrastruktur dan Akses Layanan Kesehatan
Dalam sambutannya, Jimmi juga menggarisbawahi tantangan utama yang dihadapi sektor kesehatan di Kutai Timur, yaitu kesenjangan antara wilayah perkotaan dan pedalaman. Menurutnya, masih ada banyak wilayah terpencil yang belum mendapatkan fasilitas kesehatan yang memadai.
“Kita ingin kualitas dan kuantitas layanan kesehatan di wilayah terjauh Kutai Timur setara dengan yang ada di perkotaan. Namun, saat ini masih ada tantangan terkait infrastruktur dan akses layanan kesehatan,” ujar Jimmi.
Ia mencontohkan keberadaan Rumah Sakit Pratama yang baru ada di dua wilayah. Jimmi menegaskan pentingnya memperluas jangkauan fasilitas ini agar dapat melayani masyarakat di daerah terpencil.
“Kita tidak ingin Rumah Sakit Pratama hanya tersedia di beberapa tempat saja. Pemerintah harus memastikan bahwa fasilitas ini juga hadir di wilayah yang jauh dari pusat kota,” imbuhnya.
Komitmen DPRD untuk Mendukung Layanan Kesehatan
Sebagai Ketua DPRD, Jimmi menyatakan komitmennya untuk terus mendukung sektor kesehatan melalui kebijakan dan alokasi anggaran yang memadai. Ia juga membuka pintu lebar-lebar bagi IDI dan para pemangku kepentingan lainnya untuk berdiskusi dan mencari solusi terbaik demi pelayanan kesehatan yang lebih baik.
“DPRD Kutai Timur selalu siap mendukung langkah-langkah progresif dalam sektor kesehatan. Memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat adalah prioritas kami. Karena itu, pembangunan sektor kesehatan harus direncanakan dengan lebih matang,” tegasnya.
Peningkatan SDM Kesehatan
Dalam kesempatan tersebut, Jimmi juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang kesehatan. Menurutnya, selain membangun infrastruktur, pemerintah juga harus memastikan bahwa tenaga kesehatan di Kutai Timur memiliki kompetensi yang memadai.
“Selain fasilitas, kualitas SDM juga menjadi kunci. Kita membutuhkan dokter dan tenaga medis yang tidak hanya terampil, tetapi juga memiliki dedikasi tinggi untuk melayani masyarakat,” ujarnya.
Jimmi berharap IDI Kutai Timur dapat terus berperan aktif dalam meningkatkan kompetensi para anggotanya melalui program pelatihan dan pengembangan profesional.
Harapan untuk Muscab ke-7 IDI Kutai Timur
Muscab ke-7 IDI Kutai Timur menjadi momen penting untuk menyusun program kerja dan memilih kepengurusan baru. Jimmi berharap ajang ini tidak hanya menjadi rutinitas organisasi, tetapi juga menghasilkan langkah konkret untuk memperkuat pelayanan kesehatan di Kutai Timur.
“Kesehatan adalah investasi jangka panjang. Dengan sinergi yang baik antara IDI, pemerintah daerah, dan DPRD, saya yakin kita bisa mewujudkan Kutai Timur yang lebih sehat dan sejahtera,” tuturnya.
Ia juga mengajak seluruh pihak yang hadir untuk bersama-sama bekerja keras dalam mengatasi tantangan kesehatan di Kutai Timur, mulai dari pemerataan infrastruktur hingga peningkatan kualitas layanan.
“Muscab ini adalah momentum untuk menyatukan komitmen kita semua demi masa depan kesehatan masyarakat Kutai Timur,” ujarnya.
Komitmen untuk Masa Depan yang Lebih Sehat
Di penghujung sambutannya, Jimmi menegaskan pentingnya kerja sama yang erat antara seluruh elemen masyarakat dan pemerintah dalam mewujudkan visi kesehatan yang inklusif dan berkelanjutan.
“Kesehatan adalah hak dasar setiap warga negara. Tugas kita bersama adalah memastikan bahwa hak ini dapat terpenuhi tanpa diskriminasi,” pungkasnya.
Acara Muscab ke-7 IDI Kutai Timur diakhiri dengan sesi diskusi dan pemaparan program kerja oleh pengurus IDI. Seluruh peserta tampak antusias dalam memberikan masukan dan gagasan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di daerah tersebut.
Dengan tema “Membangun IDI yang Profesional dan Berintegritas untuk Kutai Timur Sehat dan Sejahtera,” Muscab ini diharapkan dapat menjadi tonggak penting dalam penguatan sektor kesehatan di Kutai Timur. Ketua DPRD Jimmi optimis bahwa sinergi yang solid antara IDI, pemerintah, dan DPRD akan membawa perubahan besar dalam pelayanan kesehatan masyarakat.