Sangatta – Musyawarah Cabang (Muscab) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kutai Timur menghasilkan dr. Fathurrahman sebagai ketua terpilih periode 2024–2027. Dalam pemilihan yang berlangsung di Ruang Meranti, Kompleks Kantor Bupati Kutai Timur, Sabtu (30/11/2024). dr. Fathurrahman memperoleh 47 suara, mengungguli Ketua IDI sebelumnya, dr. Didit Tri Prasetyo, yang mendapatkan 35 suara dari total 82 anggota yang memberikan hak pilihnya.
Rencana dan Komitmen Ketua Terpilih
Setelah terpilih, dr. Fathurrahman menyampaikan apresiasi kepada seluruh anggota IDI atas kepercayaan yang diberikan. Ia juga menekankan rencana untuk segera menyusun struktur kepengurusan baru.
“Dalam waktu dekat, kami akan menyusun kepengurusan baru. Setelah itu, pelantikan akan dilakukan secepatnya agar program kerja dapat segera dijalankan,” ujarnya.
Dr. Fathurrahman menegaskan komitmennya untuk melanjutkan program-program yang telah dirintis oleh kepengurusan sebelumnya di bawah kepemimpinan dr. Didit Tri Prasetyo. “Kami akan melanjutkan kegiatan positif yang telah dilakukan oleh IDI sebelumnya. Semua ini bertujuan untuk kepentingan masyarakat dan anggota IDI,” tambahnya.
Tantangan dan Harapan untuk IDI
Dalam sambutannya, dr. Fathurrahman juga menyampaikan refleksi terhadap tantangan yang dihadapi IDI saat ini. Ia mengungkapkan bahwa meskipun organisasi mengalami berbagai tekanan, IDI tetap solid dan terus berupaya menjaga integritas serta profesionalisme anggotanya.
“Walaupun IDI saat ini bisa dikatakan tengah ‘dimutilasi’ dan ‘diamputasi’, kita tetap solid. Kita harus semakin memperkuat diri sebagai organisasi yang berdampak positif, baik untuk anggota maupun masyarakat,” katanya.
Ia juga memberikan apresiasi kepada dr. Didit yang selama masa kepemimpinannya berhasil merangkul lima organisasi profesi lainnya untuk bersinergi. “IDI Kutai Timur harus tetap menguatkan kerja sama dengan organisasi profesi lain agar kita semakin solid dan memberikan manfaat lebih besar,” ujarnya.
Fokus pada Transparansi dan Loyalitas
Dr. Fathurrahman menegaskan bahwa prinsip transparansi, kepercayaan, dan loyalitas akan menjadi pondasi utama dalam masa kepemimpinannya. “Transparansi dan loyalitas akan menjadi prioritas agar IDI Kutai Timur dapat terus memberikan karya terbaik untuk masyarakat. Kami ingin IDI hadir sebagai organisasi yang profesional dan berintegritas,” tuturnya.
Program Unggulan: Pembangunan Kantor Sekretariat Baru
Salah satu program penting yang menjadi fokus utama dr. Fathurrahman adalah pembangunan kantor sekretariat IDI Kutai Timur yang lebih representatif. Saat ini, sekretariat IDI Kutai Timur masih menumpang di RSUD Kudungga dengan fasilitas yang terbatas.
“Selama ini, kantor sekretariat IDI berada di ruangan kecil di RSUD Kudungga. Ini menjadi tantangan yang harus segera diatasi. Kami akan berusaha membangun kantor baru yang lebih layak dan representatif untuk mendukung aktivitas organisasi,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan rencana untuk mengajak lima organisasi profesi lainnya yang tergabung dalam IDI untuk bersama-sama mendirikan kantor bersama. “Kami ingin membangun kantor yang tidak hanya representatif, tetapi juga menjadi simbol kolaborasi antara IDI dan organisasi profesi lainnya,” tambah dr. Fathurrahman.
Persiapan Menuju Muktamar IDI 2025
Selain program lokal, dr. Fathurrahman juga menyampaikan kesiapan IDI Kutai Timur untuk berpartisipasi dalam Muktamar Ikatan Dokter Indonesia XXXII yang akan digelar pada 12–15 Februari 2025 di Kota Mataram, Lombok.
“Kami akan memastikan IDI Kutai Timur hadir dengan kontribusi nyata dalam muktamar nanti. Ini juga menjadi kesempatan bagi kami untuk belajar dan memperkuat jaringan dengan IDI cabang lain,” ungkapnya.
Dr. Fathurrahman menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh anggota IDI yang telah mendukung proses Muscab ini. Ia berharap seluruh anggota dapat terus bersinergi untuk mewujudkan visi bersama, yakni meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dan memperkuat solidaritas organisasi.
“Terima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan. Saya berharap ke depan IDI Kutai Timur dapat semakin maju, memberikan kontribusi nyata bagi dunia kesehatan, dan menjadi organisasi yang lebih solid,” pungkasnya.