Mojokerto – Inovasi dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif terus menjadi perhatian utama pemerintah Jawa Timur. Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, dengan antusias menyampaikan dukungannya terhadap perkembangan sektor ini dalam sebuah acara talkshow showcase hasil inovasi dari lima subsektor ekonomi kreatif. Acara yang terlaksana di Rumah Rakyat Kota Mojokerto pada hari Selasa, 15 Oktober 2024, ini turut menghadirkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno, serta Pj. Walikota Mojokerto, Moh. Ali Kuncoro.
Dalam sambutannya, Pj. Gubernur Adhy menekankan pentingnya inovasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, yang menurutnya telah menjadi tumpuan utama perekonomian Jawa Timur. Hal ini diperkuat oleh data yang menunjukkan peningkatan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) di wilayah tersebut yang mencapai 77,33 persen.
“Sektor pariwisata di Jawa Timur kini menjadi ujung tombak ekonomi kita. Oleh karena itu, kebijakan di Provinsi Jawa Timur harus diarahkan pada upaya untuk terus meningkatkan dan mengembangkan sektor pariwisata, ekonomi kreatif, serta kebudayaan,” ujar Adhy Karyono.
Potensi Pariwisata Jawa Timur
Lebih lanjut, Adhy Karyono menyebutkan bahwa Jawa Timur memiliki potensi kekayaan alam yang melimpah dan menarik bagi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Beberapa destinasi unggulan yang disebutkan antara lain Gunung Bromo, Kawah Ijen, dan Air Terjun Tumpak Sewu. Selain itu, salah satu inovasi terbaru di sektor pariwisata Jawa Timur adalah peluncuran Majapahit’s Warrior Underwater di Banyuwangi, yang kini menjadi destinasi wisata bawah air yang mulai menarik perhatian wisatawan global.
“Bromo, Ijen, dan Tumpak Sewu adalah bukti kekayaan alam kita yang tiada duanya. Dengan potensi besar seperti ini, sangat penting bagi kita untuk terus memperkenalkan pariwisata Jawa Timur ke dunia internasional,” imbuhnya.
Lima Subsektor Ekonomi Kreatif Jatim
Selain pariwisata, sektor ekonomi kreatif (ekraf) juga mendapatkan perhatian khusus dalam acara tersebut. Menurut Adhy, lima subsektor utama ekonomi kreatif di Jawa Timur saat ini menjadi andalan dalam mendorong perekonomian daerah. Subsektor tersebut adalah kuliner yang mencakup 36,74 persen kontribusi terhadap ekonomi kreatif, kriya (kerajinan tangan) sebesar 20,12 persen, fashion 12,28 persen, seni pertunjukan 10,9 persen, dan musik sebesar 8,16 persen.
“Pariwisata dan ekonomi kreatif adalah dua hal yang sangat erat kaitannya. Banyak sekali potensi yang bisa kita kembangkan di sektor ini. Contohnya adalah wastra atau kain tradisional seperti batik, yang bisa kita promosikan ke kancah internasional melalui ekonomi kreatif kita,” ujar Adhy.
Batik Khas Mojokerto dan Pemecahan Rekor MURI
Dalam acara tersebut, Adhy Karyono juga menyoroti kekayaan budaya Mojokerto, khususnya batik. Batik Mojokerto terkenal memiliki corak yang unik dan khas, di antaranya Surya Majapahit, Sulur, Sekar Jagat, Buah Mojo, serta Menara Tribuana Tungga Dewi. Menurutnya, dengan warisan sejarah Majapahit yang kuat, Mojokerto memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata budaya yang dapat menarik wisatawan dari berbagai penjuru dunia.
Acara talkshow tersebut juga bebarengan oleh pemecahan Rekor MURI untuk kegiatan mewarnai batik khas Kota Mojokerto sepanjang 5.052 meter yang melibatkan 10.106 peserta. Pencapaian ini bukan hanya sekadar prestasi, tetapi juga menjadi bentuk nyata dari semangat gotong royong dan inovasi dalam melestarikan budaya lokal. Pj. Gubernur Adhy Karyono dan Menparekraf Sandiaga Uno turut berpartisipasi dalam pemecahan rekor tersebut.
“Kami sangat bangga atas keberhasilan pemecahan Rekor MURI ini. Hal ini menunjukkan bahwa batik Mojokerto memiliki tempat khusus dalam hati masyarakat, dan tentunya berpotensi besar untuk lebih dikenal di kancah internasional,” ujar Adhy.
Selain pemecahan rekor, acara tersebut juga diwarnai dengan peluncuran kuliner halal Skywalk Mojopahit dan e-commerce Mojosadean, yang diharapkan dapat mendukung perkembangan industri kuliner dan memperluas akses pasar produk lokal secara digital.
Dukungan Menparekraf Sandiaga Uno
Dalam kesempatan yang sama, Menparekraf RI, Sandiaga Salahuddin Uno, menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kota Mojokerto atas kontribusinya dalam memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia. Menurut Sandiaga, keberhasilan ini sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, di mana ekonomi kreatif akan menjadi salah satu lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional.
“Saya mengapresiasi upaya Pemprov Jatim dan Kota Mojokerto dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif yang merupakan pilar masa depan Indonesia. Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ini memiliki potensi besar untuk terus berkontribusi pada promosi wisata Indonesia ke dunia internasional,” kata Sandiaga.
Sandiaga juga menyebut bahwa Jawa Timur telah menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia, dengan beberapa destinasi yang telah menjadi top of mind bagi wisatawan, seperti Gunung Bromo, Kawah Ijen, dan Tumpak Sewu.
“Jawa Timur memang memiliki banyak destinasi wisata unggulan. Namun, keberhasilan ini tidak terlepas dari inovasi dan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat lokal,” lanjutnya.
Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat
Pj. Walikota Mojokerto, Moh. Ali Kuncoro, juga memberikan apresiasi tinggi kepada semua pihak yang telah mendukung suksesnya acara tersebut. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pengrajin batik, serta masyarakat dalam menjaga warisan budaya sekaligus memajukan ekonomi kreatif lokal.
“Dengan kolaborasi yang kuat, kita tidak hanya menciptakan sejarah hari ini, tetapi juga membangun masa depan yang lebih cerah bagi sektor ekonomi kreatif di Mojokerto. Melalui gotong royong, kita menjaga warisan budaya dan pada saat yang sama memperkuat posisi batik sebagai salah satu aset ekonomi yang vital bagi Mojokerto,” ujar Ali.
Lebih lanjut, Ali Kuncoro juga menyatakan bahwa dengan pencapaian ini, Kota Mojokerto telah membuktikan diri sebagai kota yang inovatif, serta siap melangkah maju dengan berbagai terobosan di bidang ekonomi kreatif.
“Terima kasih kepada Mas Menteri Sandiaga Uno dan Bapak Pj. Gubernur Adhy Karyono atas dukungan yang luar biasa. Semoga Mojokerto selalu di hati dan terus berkembang menjadi kota yang kreatif dan inovatif,” pungkas Ali.
Acara talkshow showcase hasil inovasi lima subsektor ekonomi kreatif di Kota Mojokerto ini menjadi momentum penting dalam mendorong pertumbuhan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Jawa Timur. Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah daerah, kementerian, dan masyarakat, berbagai inovasi dan prestasi berhasil tercapai, termasuk pemecahan Rekor MURI dan peluncuran program kuliner halal serta e-commerce lokal.
Harapannya, langkah-langkah ini tidak hanya meningkatkan citra pariwisata Jawa Timur di kancah nasional dan internasional, tetapi juga memperkuat posisi ekonomi kreatif sebagai salah satu pilar utama perekonomian daerah di masa depan. Warisan budaya seperti batik Mojokerto harapan besar terus menjadi daya tarik wisata budaya, sekaligus menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat setempat.
Dengan semangat gotong royong dan inovasi, masa depan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Jawa Timur semakin cerah, dan Mojokerto berada di garis depan dalam mewujudkan visi ini.