Bontang – Proses pembangunan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di Kota Bontang sering kali mengalami kendala, terutama dalam hal pembebasan lahan. Fenomena ini mendapatkan sorotan dari Heri Keswanto, anggota DPRD Bontang, yang menilai bahwa situasi tersebut harus segera diatasi agar pembangunan fasilitas kesehatan ini dapat berjalan dengan lancar.
Menurut Heri, permasalahan ini kerap terjadi setiap kali ada rencana pembangunan Posyandu di suatu lokasi. Ia mengamati bahwa pemilik lahan, terutama yang terkena dampak pembangunan, sering kali menaikkan harga tanah mereka ketika pemerintah berencana untuk membeli lahan tersebut. “Ketika pemerintah hendak membeli lahan untuk pembangunan fasilitas publik seperti Posyandu, harga tanah tiba-tiba melonjak tinggi. Ini menjadi kendala besar yang sulit diatasi,” ujar Heri, Selasa (1/10/2024).
Rumitnya Proses Birokrasi
Selain lonjakan harga lahan, masalah lain yang memperparah situasi adalah rumitnya birokrasi dalam proses pembebasan lahan. Heri menjelaskan bahwa tahapannya membutuhkan waktu yang lama dan harus melalui berbagai proses administrasi yang berbelit-belit. “Ketika sudah kita anggarkan sekian, tiba-tiba harga di lapangan melonjak. Ditambah lagi, proses pembebasan lahan yang harus melewati sejumlah birokrasi, ini yang menyulitkan,” ungkapnya.
Kondisi ini tentu menghambat rencana pembangunan Posyandu yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Di beberapa kelurahan, kebutuhan akan sarana dan prasarana kesehatan masih belum merata, dengan beberapa Posyandu yang ada memerlukan perhatian khusus terkait kondisi gedung dan akses yang kurang memadai.
Kebutuhan Mendesak akan Posyandu
Pembangunan Posyandu di Kota Bontang sangat penting karena fasilitas ini memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat, terutama untuk ibu hamil, balita, dan lansia. Heri menekankan bahwa pemahaman masyarakat tentang urgensi pembangunan fasilitas kesehatan sangatlah penting. Ia berharap, masyarakat dapat lebih kooperatif dan memberikan kemudahan jika ada proses pembebasan lahan demi kelancaran pembangunan.
“Saya berharap masyarakat memahami bahwa pembangunan Posyandu ini adalah untuk kepentingan bersama. Dengan adanya Posyandu yang memadai, kita bisa meningkatkan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat, khususnya yang paling rentan,” jelas Heri.
Menjembatani Komunikasi antara Pemkot dan Masyarakat
Heri juga menyoroti perlunya komunikasi yang lebih baik antara pemerintah kota dan masyarakat. Ia berpendapat bahwa sosialisasi mengenai rencana pembangunan Posyandu perlu dilakukan dengan lebih intensif, sehingga masyarakat dapat memahami manfaat yang akan didapatkan dari pembangunan tersebut.
“Sosialisasi yang baik akan membuat masyarakat lebih memahami pentingnya fasilitas kesehatan ini. Mereka perlu tahu bahwa Posyandu bukan hanya untuk kepentingan individu, tetapi untuk seluruh masyarakat,” tuturnya.
Peran serta Masyarakat dalam Pembangunan Kesehatan
Untuk itu, Heri mengajak semua pihak untuk bekerja sama dalam menyukseskan pembangunan Posyandu di Kota Bontang. Ia berharap, masyarakat dapat memberikan dukungan dan mempermudah proses yang dibutuhkan agar pembangunan fasilitas ini bisa segera terwujud.
“Jika masyarakat kooperatif, tentu proses pembebasan lahan akan lebih cepat dan kita bisa segera membangun Posyandu yang dibutuhkan. Mari kita satukan visi dan misi demi kesehatan masyarakat Bontang,” ajaknya.
Upaya Mempercepat Proses Pembangunan
Heri juga mengusulkan agar pemerintah daerah dapat mencari solusi alternatif untuk mempercepat proses pembangunan Posyandu. Salah satu solusinya adalah dengan menggandeng pihak swasta untuk turut berinvestasi dalam pembangunan fasilitas kesehatan.
“Saya yakin jika pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta bersinergi, kita bisa mempercepat pembangunan Posyandu. Dengan dukungan semua pihak, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi masyarakat Bontang,” ungkapnya.
Heri Keswanto menegaskan bahwa pembangunan Posyandu di Kota Bontang bukan hanya sekadar proyek infrastruktur, tetapi merupakan investasi untuk kesehatan masyarakat. Ia berharap semua elemen masyarakat dapat bersatu dan saling mendukung demi terwujudnya fasilitas kesehatan yang memadai.
“Dengan adanya kerjasama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait lainnya, kita optimis bisa mengatasi semua kendala yang ada dan mewujudkan Bontang sebagai kota yang sehat dan berdaya saing,” tutupnya.
Melalui kolaborasi dan komitmen bersama, harapan untuk menjadikan Bontang sebagai kota dengan fasilitas kesehatan yang memadai dapat terwujud, sehingga masyarakat dapat menikmati layanan kesehatan yang optimal demi masa depan yang lebih baik.