Jakarta – Kuasa hukum Front Pembela Islam (FPI), Sugito Atmo Prawiro membenarkan kepulangan imam besar pemimpin FPI Habib Rizieq Shihab (HRS). Informasi ini ia peroleh dari pengurus FPI yang mendampingi HRS di Arab Saudi.
“Insya Allah tidak ada masalah Kalau mengenai kepulangan beliau. Info yang kami dapat dari temen-temen FPI di Saudi, sekarang HRS sedang dalam perjalanan menuju ke Bandara Jeddah,” tutur Sugito dalam pernyataan visual seperti dilansir dari jurnalis Kompas TV Adristya Chintia, Senin (9/11/2020).
Mengenai informasi terkait batalnya kepulangan pemimpin FPI itu, Sugito mengatakan, hal itu merupakan ulah dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Memang ada beberapa info terkait dengan pembatalan. Itu bukan dilakukan oleh pihak HRS, tapi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Mereka menghubungi pihak (biro) travel bahwa kepulangan HRS dibatalkan,” ujarnya.
Sugito memastikan HRS tetap pulang ke Tanah Air, dengan rencana tiba pukul 09.00 WIB di Bandara Soekarno-Hatta.
“Sampai sekarang on schedule, tidak ada isu,” tegas Sugito.
HRS pulang bersama keluarga dan beberapa pengurus FPI. Setibanya di Tanah Air, HRS akan langsung menuju kediamannya di Petamburan, Jakarta.
HRS sendiri telah memiliki sejumlah kegiatan di Tanah Air. Salah satunya menikahkan putrinya.
“Jadi kan beliau ada acara menikahkan anaknya, ikut pengajian di Tebet, dan beliau juga akan meresmikan pembangunan Masjid Al-Markas Al Islamiah yang pesantren agrikultur di Megamendung punya beliau,” papar Sugito.
Sementara itu, pengelola Bandara Soekarno Hatta meningkatkan pengamanan. Tujuanya agar lebih menekankan pengawasan protokol kesehatan untuk menghindari adanya kerumunan massa dari HRS.
Pengamanan bandara terdiri dari TNI, Polri, Avsec dan sekuriti. Sejauh ini pengamanan bandara kurang lebih ada 970 personel yang terdiri dari petugas avsec dan sekuriti. Sedangkan untuk personel TNI dan Polri tak kurang ada 400 petugas yang dilibatkan.
Executive General Manager Bandara Soetta, Agus Haryadi mengatakan, pihaknya bersiap antisipasi segala kemungkinan yang terjadi.
“Karena bandara obyek vital sehingga aturan pun mengunakan kebijakan internasional, sehingga penjemputan dilakukan dengan batas wajar,” ujarnya.
Ditambahkannya, guna mengatisipasi adanya kerawanan di Bandara Soekarno Hatta. Pihak pengelola bandara akan melakukan penambahan personel pengamanan internal.
“Pengelola Bandara Soekarno Hatta dalam hal peningkatan jumlah pengamanan lebih menekankan pengawasan protokol kesehatan,” sambungnya.