Cahaya mendung sering menjadi tantangan saat ingin memotret produk. Foto terlihat datar, warna tampak kusam, dan bayangan nyaris tak terbentuk. Namun, kondisi ini juga bisa menjadi peluang, asal tahu triknya.
Artikel ini akan membahas bagaimana memanfaatkan cahaya alami dari jendela, membuat reflektor dan diffuser DIY, serta mengubah lampu rumah murah menjadi sumber cahaya utama yang efektif. Dengan anggaran di bawah Rp100 ribu, hasil foto produk tetap bisa tampil profesional dan menarik, cocok untuk pelaku UMKM yang ingin tampil maksimal di media sosial maupun marketplace.
Optimalkan Cahaya Alami dari Jendela
Langkah pertama adalah memanfaatkan cahaya jendela secara optimal. Saat mendung, langit menjadi diffuser alami yang menyebarkan cahaya secara merata. Tempatkan produk sekitar 0,5 hingga 1 meter dari jendela, dengan arah cahaya membentuk sudut 45° terhadap permukaan.
Jangan lupa matikan lampu ruangan yang berwarna kekuningan, karena bisa mengacaukan warna asli produk. Jika cahaya dari jendela masih terlalu kuat atau menghasilkan bayangan dari pepohonan di luar, gunakan tirai putih atau kain polos sebagai diffuser.
Ini akan membantu melembutkan cahaya dan memberikan tampilan foto yang lebih bersih.
Misalnya, saat memotret produk skincare di dekat jendela dapur, menggunakan kain tipis sebagai penyaring cahaya bisa menghasilkan bayangan lembut yang menonjolkan tekstur kemasan.
Hindari meletakkan produk tepat di bawah jendela karena akan membuat pencahayaan terlalu flat dan kehilangan dimensi.
Reflektor DIY: Kunci Pencahayaan Seimbang
Agar sisi gelap produk tetap terlihat, Anda bisa membuat reflektor sederhana dari bahan sehari-hari. Kertas HVS putih, karton dilapisi aluminium foil, atau kain putih polos bisa berfungsi untuk memantulkan cahaya kembali ke sisi bayangan.
Letakkan reflektor berlawanan arah dari sumber cahaya (jendela), dengan sudut miring mengarah ke objek. Ini akan membantu mengurangi kontras berlebih dan membuat detail produk tetap terlihat jelas.
Misalnya, saat memotret aksesori seperti anting atau gelang, pantulan dari kardus berlapis foil bisa menambah kilau tanpa perlu editing berlebihan.
Hindari reflektor yang terlalu mengilap atau berwarna, karena bisa menyebabkan pantulan warna tak diinginkan seperti cast hijau dari pepohonan. Jika ingin hasil netral, pilih kain atau kertas putih polos.
Ubah Lampu Rumah Jadi Sumber Cahaya Utama
Kalau cahaya alami tidak cukup terang, apalagi di ruangan minim cahaya, lampu rumah bisa jadi penyelamat. Gunakan bola lampu LED 12–18 watt dengan suhu warna daylight (sekitar 5000–6500K). Tempatkan lampu sekitar 60–80 cm dari objek, dengan sudut 45° dari atas ke samping.
Untuk menghindari cahaya keras, buat softbox dari kotak sepatu yang dilapisi kertas kalkir atau kertas minyak. Pastikan ada lubang ventilasi agar lampu tidak panas.
Saat memotret makanan kecil seperti cookies atau risoles, setup ini membantu menciptakan tampilan menggoda dengan cahaya yang rata dan detail yang tetap tajam. Jangan terlalu dekatkan lampu tanpa diffuser, karena bisa membuat highlight terlalu terang dan bayangan kasar. Kombinasi jendela + LED + reflektor bisa menciptakan kualitas foto setara mini studio.
Setelan Kamera HP & Editing Kilat
Pengaturan kamera juga penting, terutama bagi pemula yang menggunakan smartphone. Atur white balance ke mode “Cloudy” untuk memberi kehangatan alami pada gambar. Gunakan ISO rendah (100–200) agar hasil tetap tajam dan bebas noise. Aktifkan timer 3–10 detik agar kamera tidak goyang saat tombol ditekan.
Jika memungkinkan, ambil beberapa foto dengan exposure berbeda (bracketing), agar Anda bisa memilih hasil terbaik. Tripod tidak wajib, tumpukan buku bisa menjadi dudukan stabil yang cukup baik.
Setelah pengambilan gambar, lakukan editing ringan di aplikasi seperti Snapseed atau Lightroom Mobile. Sesuaikan eksposur agar foto cukup terang, tambahkan kontras agar produk menonjol, dan sesuaikan white balance jika warna tampak aneh akibat cast hijau dari lingkungan sekitar.
Fitur HSL (Hue, Saturation, Luminance) bisa membantu memperkuat warna produk tanpa membuatnya tampak berlebihan. Jangan berlebihan dalam editing, cukup pastikan produk terlihat seperti aslinya, dengan warna yang akurat dan pencahayaan merata.
Foto Produk Berkualitas Tak Harus Mahal
Untuk efisiensi waktu, buat shotlist selama 10 menit agar sesi pemotretan lebih terarah. Mulailah dengan foto hero (tampilan utama), lalu ambil close-up tekstur, skala (bandingkan ukuran), sisi belakang, dan terakhir konteks pemakaian produk.
Misalnya, aksesori bisa dipotret sedang dikenakan tangan atau diletakkan di meja rias. Dengan panduan ini, sesi foto singkat bisa menghasilkan 5–7 foto siap upload tanpa stres.
Kini saatnya Anda mencoba sendiri. Siapkan satu lampu rumah dan satu reflektor DIY dari bahan sekitar. Coba setup di dekat jendela, atur posisi produk, dan ambil beberapa foto. Lihat hasilnya dan bandingkan dengan foto sebelumnya.
Anda akan kaget dengan perbedaan yang bisa dicapai hanya dengan sedikit usaha dan biaya minim. Jangan lupa unggah hasilnya dan tag akun usaha Anda. Siapa tahu, pencahayaan baru ini jadi awal dari foto-foto produk yang lebih menjual!
