Surabaya – Di tengah derasnya arus teknologi yang kerap memudarkan kepercayaan diri anak-anak, penting bagi kita untuk menanamkan nilai-nilai positif sejak dini. Salah satunya adalah mengajak mereka mencintai diri sendiri dan warisan budaya, seperti batik. Momen Hari Batik Nasional pun menjadi waktu yang tepat untuk merayakan kecintaan terhadap budaya sekaligus mengasah kepercayaan diri anak-anak.
Dalam semangat inilah Smart Hotel pertama di Jawa Timur bekerja sama dengan Komunitas Gerakan Muda Berkarya (Gemuka) menggelar sebuah acara fashion show yang melibatkan anak-anak berkebutuhan khusus. Acara ini berlangsung di Juliet Rose Sky Lounge, Aston Inn Jemursari, pada Minggu, 29 September 2024, dari pukul 12.00 hingga 16.00.
Lebih dari 27 anak berkebutuhan khusus berusia 7 hingga 12 tahun berpartisipasi dalam acara ini, dengan menampilkan busana batik yang mencuri perhatian. Mereka dengan percaya diri melangkah di atas panggung, seolah-olah para model profesional, diiringi alunan musik yang memperkuat suasana. Kehadiran orang tua yang setia mendampingi di sepanjang acara membuat suasana semakin hangat dan penuh dukungan.
Marketing & Communication Manager Aston Inn Jemursari, Aries Luhur, yang akrab disapa Opa, mengungkapkan apresiasinya terhadap acara ini. “Kami sangat berterima kasih kepada seluruh peserta dan panitia yang telah mendukung kelancaran acara. Batik adalah warisan budaya bangsa, dan melalui acara ini, kami ingin mengenalkannya kepada generasi muda. Kami berharap batik tidak hanya dipakai di acara resmi, tapi juga bisa menjadi busana sehari-hari,” ujar Opa.
Ketua Komunitas Gemuka, Anggita Rosaliana Octaviani, yang akrab disapa Ghita, juga menyampaikan harapannya. “Kami berharap melalui acara ini, adik-adik berkebutuhan khusus semakin percaya diri. Selain itu, kami juga ingin mengenalkan batik sebagai bagian dari identitas bangsa melalui pagelaran fashion show ini,” tuturnya saat menutup acara.
Fashion show ini tidak hanya merayakan kecintaan terhadap batik, tetapi juga menjadi ajang bagi anak-anak berkebutuhan khusus untuk mengekspresikan diri dan menunjukkan kepada dunia bahwa mereka mampu berprestasi, sama seperti anak-anak lainnya.