Mojokerto — Suasana Kota Mojokerto semakin berwarna menyambut peringatan Hari Batik Nasional pada 2 Oktober. Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto diinstruksikan untuk mengenakan pakaian batik sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan budaya Indonesia. Instruksi ini sesuai dengan Peraturan Wali Kota Mojokerto Nomor 75 Tahun 2023 tentang Pakaian Dinas bagi ASN dan Pejabat di lingkungan Pemkot Mojokerto.
Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto, Moh. Ali Kuncoro, menegaskan bahwa meskipun 2 Oktober 2024 jatuh pada hari Rabu—di mana biasanya ASN mengenakan pakaian dinas harian (PDH) putih—semua ASN diwajibkan mengenakan batik. “Besok seluruh ASN harus berbatik, sebagai wujud kebanggaan kita terhadap batik yang diakui dunia sebagai warisan budaya,” jelas Ali Kuncoro pada Selasa (1/10).
Pria yang akrab disapa Mas Pj ini menyampaikan kebanggaannya atas pengakuan UNESCO terhadap batik sebagai warisan budaya tak benda dunia sejak tahun 2009. Menurutnya, batik adalah identitas budaya yang mengangkat nama Indonesia di mata dunia. “Batik telah mendunia, kita harus bangga memakai batik sebagai kekayaan budaya yang kita miliki,” ujar Ali.
Pada peringatan Hari Batik Nasional 2024, tema yang diusung adalah “Bangga Berbatik.” Tema ini diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk lebih sering memakai batik dan mendukung industri batik lokal, termasuk para perajin dan pengusaha batik. Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan popularitas batik dan mengajak masyarakat untuk lebih sering membeli dan mengenakannya, baik dalam aktivitas sehari-hari maupun pada acara formal.
Pemkot Mojokerto sendiri telah melakukan berbagai upaya untuk mendukung perkembangan batik, termasuk mendaftarkan 119 hak cipta motif batik. Selain itu, Mojokerto juga memiliki Sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Batik bernama Maja Bharama Wastra yang terletak di Kelurahan Gunung Gedangan, Kecamatan Magersari. Sentra ini bukan hanya menjadi tempat produksi batik, tetapi juga menjadi pusat pameran, penjualan, dan edukasi tentang batik.
Wisatawan yang berkunjung ke Sentra IKM Maja Bharama Wastra dapat menyaksikan proses pembuatan batik secara langsung, bahkan bisa ikut serta dalam kegiatan membatik. Edu wisata ini menjadi daya tarik tersendiri, menggabungkan nilai budaya dan pariwisata yang memperkenalkan batik kepada masyarakat luas.
Tak hanya itu, Diskopukmperindag Kota Mojokerto berencana menggelar kegiatan besar dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional. Pada 15 Oktober 2024, akan diadakan pemecahan Rekor MURI melalui acara Mewarnai Kain Batik Bersama Mas Pj Wali Kota Mojokerto. Acara tersebut akan berlangsung di sepanjang Jalan Hayam Wuruk dan diperkirakan akan melibatkan ratusan peserta dari berbagai kalangan.
Dengan semangat Bangga Berbatik, peringatan Hari Batik Nasional di Kota Mojokerto menjadi momentum penting untuk memperkuat kecintaan terhadap budaya Indonesia. Batik, yang kini menjadi simbol kebanggaan nasional, diharapkan terus berkembang dan memberi manfaat bagi generasi mendatang.