Islamabad — Jamaat-e-Islami (JI), partai religiopolitik utama Pakistan memuji Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Selasa (22/2/2022). Pakistan memuji Ankara, karena Edrogan kerap kali mengangkat suaranya untuk Muslim yang tertindas di seluruh dunia.
“Dalam hati kami, kami memiliki perasaan cinta dan hormat untuk saudara dan saudari Turki kami,” kata Direktur Urusan Luar Negeri JI Asif Luqman Qazi, dilansir dari Anadolu Agency, Rabu (23/2/2022).
Qazi juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pemerintah Edrogan yang selalu berada di posisi untuk mendukung Muslim di seluruh dunia. Khususnya kepada muslim Kashmir dan Palestina.
“Saya berterima kasih atas posisi dan dukungan pemerintah Turki yang jelas untuk Muslim Kashmir dan Palestina yang tertindas,” kata Qazi.
Qazi mengatakan, Ankara telah mengklarifikasi sikap Muslim tentang Islamofobia dan kesucian Nabi Muhammad SAW kepada dunia Barat.
Mantan kepala JI di Kashmir, Turabi, berpendapat apa yang telah terjadi di India saat ini adalah cermin dari apa yang dilakukan Israel kepada Muslim Palestina.
New Delhi ujarnya, telah mengadopsi kebijakan baru yang bertujuan untuk membawa perubahan demografis ke wilayah mayoritas Muslim dan memukimkan kembali umat Hindu dari negara bagian lain dari India.
“Di Kashmir, India telah mengadopsi metode yang digunakan oleh Israel di Palestina,” kata Turabi, merujuk pada pencaplokan tanah Arab oleh Tel Aviv di Tepi Barat.
Presiden Direktorat Urusan Agama Turki, Ali Erbas mengatakan, Pakistan dan Turki adalah negara-negara Muslim bersaudara yang bekerja erat dalam masalah internasional.
“Muslim di seluruh dunia khawatir bahwa resolusi Dewan Keamanan PBB yang telah berusia puluhan tahun tentang Kashmir dan Palestina belum dilaksanakan,” kata Erbas.
Dia mengatakan Turki memiliki hubungan yang lama dengan JI, terutama sejak masa jabatan mantan Perdana Menteri Turki Necmettin Erbakan.
Pada Agustus 2021, dalam sebuah pidato di forum pemuda di Istanbul, Edrogan meminta umat Islam untuk mengangkat suara melawan ketidakadilan dan islamofobia yang mereka saksikan. Erdogan juga bersuara paling keras atas sikap Prancis yang dinilainya telah menghina Islam dan Nabi Muhammad. Edrogan bahkan menyerukan umat muslim untuk memboikot barang-barang Prancis.
Erdogan juga mendesak perwakilan dari negara-negara Muslim (OKI) di seluruh dunia untuk menghentikan kebijakan-kebijakan Israel yang menindas warga Palestina.
Erdogan juga menyerukan umat Islam di seluruh dunia agar bersatu dalam menghadapi Islamofobia. Seruan ini disampaikannya dalam sebuah konferensi di Amerika Serikat (AS) pada Selasa (28/12/2022).
Dia mengatakan bahwa umat Islam hanya akan mencapai perdamaian dan kerukunan terbaik, jika mereka mampu membangun persatuan dan solidaritas di antara mereka sendiri dalam menghadapi Islamofobia yang meningkat. Umat Islam juga harus mengesampingkan perbedaan budaya dan etnis Mabruroh