Bontang – Komisi III DPRD Bontang soroti petugas pemotong pohon yang tidak dilengkapi dengan pengaman saat bertugas. Padahal pekerjaan ini berisiko mengalami luka akibat jatuh dari ketinggian.
Menanggapi tidak adanya pengaman pada petugas pemangkas pohon, Anggota Komisi III DPRD Bontang Astuti mengaku terkejut.
“Ternyata petugas pemangkas pohon ini tidak ada safetynya, bahaya sekali karena ini menyangkut nyawa seseorang saat bertugas. Sedangkan olahragawan yang panjat tebing saja pakai safety,” jelasnya di DPRD Kota Bontang, Selasa (29/9/2020).
Ia pun menyatakan akan memasukkan pokok pikiran (pokir) untuk Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkim) terkait pengaman petugas pemangkas pohon di Kota Bontang.
“Kalau memang sangat diperlukan, saya siap memasukkan pokir untuk Dinas Perkim,” ucapnya.
Namun mungkin pokir ini akan masuk di APBD murni 2021, sebab pada APBD Perubahan (P) sudah ketuk palu.
“Insyaallah di murni saya siap memasukkan pokir untuk pengadaan safety buat petugas pemotong pohon karena ini berkaitan dengan nyawa,” paparnya.
Menurutnya, DPRD harus peduli dengan keamanan petugas pemotong pohon karena mereka mengamankan pohon-pohon yang usianya cukup tua dan harus dipangkas.
“Jika memang sangat dibutuhkan, saya siap memasukkan pokir untuk Perkim. Tolong diingatkan saja pada APBD murni,” tegas Astuti.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Perkim Maksi Dwiyanto sangat berterima kasih atas perhatian Anggota Komisi III DPRD Bontang tersebut.
“Terima kasih buat Bu Astuti, semoga bisa terealisasi. Sebab para petugas itu jika sudah diatas pohon pasti pantang untuk tidak menyelesaikan pekerjaan. Harus tuntas sampai ke bawah, pohon tidak boleh ditumbangkan sebab tidak boleh mengganggu lingkungan sekitarnya,” katanya.
Hal yang ditakutkan jika pohon ditebang dari bawah yaitu ketika pohon jatuh ke rumah orang atau menimpa masyarakat yang melintas.
“Tidak boleh memangkas dari bawah harus dari atas sedikit demi sedikit sampai habis ke bawah. Itulah uniknya menebang pohon, sekali lagi saya bersyukur semoga bisa terealisasi di 2021,” ungkap Maksi.