Mojokerto – Pemerintah Desa Mlaten, Kecamatan Puri, Mojokerto, menggelar pelatihan pengarusutamaan gender (PUG) bertema “Pemberdayaan Masyarakat Menuju Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak”, Rabu (13/11/2024). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya peran pengarusutamaan gender dalam pembangunan desa, khususnya untuk mewujudkan lingkungan yang lebih aman dan inklusif bagi perempuan dan anak-anak.
Acara ini menghadirkan sejumlah narasumber penting, termasuk Riza Wahyuni, seorang psikolog dan praktisi perlindungan perempuan dan anak dari Gresik. Hadir pula Dinas P2KBP2, Kepala Desa Mlaten Dwi Siswarini, perangkat desa, Ketua Tim Penggerak PKK Desa Mlaten, serta kader desa lainnya yang diharapkan dapat berperan aktif dalam menjalankan program-program desa yang berorientasi pada kesetaraan gender dan perlindungan anak.
Komitmen Desa untuk Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Dalam sambutannya, Kepala Desa Mlaten, Dwi Siswarini, menegaskan pentingnya kegiatan pelatihan ini sebagai bagian dari visi dan misi desa untuk menciptakan lingkungan yang aman, ramah perempuan, dan peduli terhadap anak-anak. Ia menekankan bahwa melalui pelatihan ini, masyarakat khususnya perempuan diharapkan dapat lebih berdaya dan mampu berperan aktif dalam menjaga keadilan serta kesetaraan gender.
“Pelatihan pemberdayaan masyarakat menuju desa ramah perempuan dan peduli anak ini sesuai dengan visi dan misi yang harus kami laksanakan. Kami ingin meningkatkan peran positif perempuan dalam menciptakan keadilan dan kesetaraan gender di Desa Mlaten,” ungkap Dwi Siswarini.
Dwi juga menyampaikan bahwa upaya perlindungan anak dan perempuan harus menjadi tanggung jawab bersama. Ia mengajak seluruh masyarakat, terutama para kader, untuk berperan sebagai garda terdepan dalam melindungi anak-anak dan perempuan dari berbagai bentuk kejahatan. Menurutnya, dengan adanya pelatihan ini, diharapkan masyarakat lebih sadar akan pentingnya peran aktif dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua pihak.
Peran Dana Desa dalam Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat
Dwi Siswarini menambahkan bahwa anggaran kegiatan ini bersumber dari dana desa. Dana ini dialokasikan untuk mendukung program-program pemberdayaan masyarakat yang bertujuan memperkuat posisi perempuan dan anak di desa.
“Kami berharap, melalui pengetahuan yang didapatkan dari pelatihan ini, masyarakat dapat semakin peduli terhadap lingkungannya dan mampu menjaga keamanan serta kesejahteraan di Desa Mlaten. Ini adalah tugas bersama, dan kami sangat mengapresiasi peran ibu-ibu kader yang selalu aktif membantu pemerintah desa dalam menjaga ketertiban serta melindungi perempuan dan anak,” kata Dwi.
Harapan Desa Mlaten dalam Mewujudkan Kesetaraan Gender
Selain itu, Dwi berharap bahwa pelatihan ini dapat membantu masyarakat Desa Mlaten memahami urgensi kesetaraan gender dan memperkuat peran perempuan di lingkungan desa. Dengan keterlibatan masyarakat, terutama para kader desa, diharapkan tercipta desa yang adil, ramah perempuan, serta peduli terhadap anak.
“Kita tahu bahwa kejahatan terhadap anak dan perempuan masih banyak terjadi. Oleh karena itu, kami membutuhkan peran serta aktif dari masyarakat, khususnya ibu-ibu kader yang dapat menjadi ujung tombak dalam pengawasan dan perlindungan di lingkungan kita. Harapan kami, pelatihan ini bisa mendorong terciptanya desa yang adil, ramah perempuan, dan peduli anak,” ujar Dwi.
Pesan Narasumber untuk Meningkatkan Kemandirian Perempuan
Riza Wahyuni, sebagai narasumber utama dalam acara ini, turut memberikan pesan singkat namun bermakna bagi seluruh peserta. Ia menekankan pentingnya perempuan yang mandiri, berdaya, dan tangguh untuk mendukung generasi penerus yang unggul dan berkualitas.
“Perempuan mandiri, perempuan berdaya, dan perempuan yang tangguh adalah pilar dari lahirnya generasi-generasi yang luar biasa. Dari perempuan yang berdaya inilah, anak-anak yang luar biasa akan tumbuh,” ungkap Riza Wahyuni.
Membangun Desa Berbasis Keadilan dan Kesejahteraan
Dengan diadakannya pelatihan ini, Pemerintah Desa Mlaten berharap masyarakat lebih memahami dan terlibat dalam mewujudkan keadilan gender. Pelatihan ini juga diharapkan dapat menjadi langkah awal yang kokoh dalam membangun desa yang lebih ramah terhadap perempuan dan peduli anak.
Acara yang berlangsung dengan penuh antusiasme ini menandakan komitmen Pemerintah Desa Mlaten dalam mengedepankan program-program pemberdayaan yang berbasis keadilan dan kesejahteraan, serta memastikan bahwa setiap warga desa, khususnya perempuan dan anak-anak, dapat merasa aman dan terlindungi.