Cisayong – Ati Kusmayati, seorang pensiunan kepala sekolah, kembali dipercaya menjabat sebagai Ketua Kwartir Ranting (Kwarran) Gerakan Pramuka Cisayong untuk masa bakti 2025-2028. Pelantikan digelar di Aula Kecamatan Cisayong pada Kamis (23/1/2025) dan dipimpin langsung oleh Camat Cisayong, Ayi Mulyana Herniwan. Sebanyak 44 pengurus dilantik, termasuk lima anggota LPK.
Pemilihan Ketua Kwarran ini dilakukan melalui Musyawarah Ranting (Musran) di Kompleks SD Sukajadi, Kamis (9/12025). Meski ia kembali terpilih, proses pemilihan tidak lepas dari kritik. Beberapa pihak menuding adanya pengondisian untuk memastikan Kak Ati melanjutkan kepemimpinan. Salah satu dugaan yang mencuat adalah panitia Musran mengirimkan undangan pendaftaran calon di luar batas waktu, sehingga kandidat dari beberapa Gugus Depan (Gudep) merasa dirugikan.
Protes yang muncul akhirnya membuat panitia merevisi batas waktu pendaftaran. Jalannya Musran sempat memanas, namun akhirnya situasi terkendali setelah Udex Mundzir, pelatih dari Pusdiklat Kwarcab Tasikmalaya, ditunjuk sebagai Pimpinan Presidium untuk memimpin sidang sesuai AD/ART Gerakan Pramuka. Kak Ati pun terpilih kembali sebagai Ketua Kwarran.
Seorang kepala sekolah SD yang hadir dalam Musran menilai ada perbaikan dalam proses kali ini.
“Musran kali ini sudah jauh lebih baik. Presidium memimpin dengan warna baru. Sebelumnya, Musran Cisayong berjalan tidak sampai satu jam, dan pengurus langsung saja dilantik tanpa ada pemilihan,” ujarnya yang enggan disebutkan namanya.
Di sela-sela pelantikan pengurus baru, Kak Ati menyampaikan harapannya untuk masa bakti baru ini.
“Semoga para andalan masa bakti 2025-2028 dapat bekerja sama untuk melaksanakan dan merealisasikan program kerja yang diamanatkan dalam Musran melalui sidang komisi. Kalau ada kekurangan, hal itu masih bisa diperbaiki atau ditambah. Minimal, program yang sudah dirancang dapat direalisasikan dengan baik,” ujar Kak Ati.
Sementara itu, Evis Santika, salah satu andalan baru yang turut dilantik, menyampaikan rasa optimisme untuk masa depan Kwarran Cisayong.
“Alhamdulillah, sekarang sudah pelantikan. Proses Musran telah berjalan dengan baik, meskipun pelaksanaannya hampir tidak sesuai dengan ketentuan. Mari kita fokus bersatu menggerakkan Pramuka Cisayong yang selama ini tidak terdengar,” ujar Kak Evis.
Di tempat berbeda, Udex Mundzir yang sebelumnya menjabat Ketua Presidium saat Musran, mengomentari pelantikan tersebut.
“Alhamdulillah, terima kasih sudah diberitahu hari ini ada pelantikan. Saya tidak hadir karena memang tidak diundang. Saya bersyukur telah mengantar Kwarran Cisayong kembali ke AD/ART Gerakan Pramuka,” ujar Kak Udex.
Ia juga menekankan pentingnya pemahaman aturan dalam organisasi.
“Tugas saya menunjukkan pembelajaran kepada semuanya. Kita semua belajar, Kwarran belajar. Kwarcab juga harus belajar, gunakan aturan-aturan terbaru dan segera menyesuaikan. Pramuka itu punya aturan yang bisa jadi acuan, sehingga bisa berjalan lancar,” ungkapnya.
Camat Cisayong, Ayi Mulyana Herniwan, memberikan apresiasi kepada pengurus lama sekaligus harapan kepada pengurus baru.
“Terima kasih kepada anggota masa bakti sebelumnya. Selamat kepada anggota yang dilantik hari ini. Semoga Kwarran ini menjadi lebih baik di masa mendatang. Saya harap akan lebih inovatif,” ucap Ayi dalam sambutannya.
Ia juga menyoroti pentingnya peran Pramuka dalam membangun karakter generasi muda.
“Kami berharap Pramuka ini mendidik anak sehingga berkarakter. Karena pendidikan berkarakter adalah pondasi untuk menuju Indonesia emas,” tambahnya.
Ayi juga menegaskan perlunya sinergi antara Pramuka dan pemerintah daerah.
“Pramuka Cisayong harus bersinergi dengan pemerintah Cisayong. Kita padu padankan program yang ada di pemerintah dengan Pramuka kita ini,” tegas Ayi.
Ia mengingatkan agar Pramuka aktif dan relevan dengan perkembangan kekinian.
“Pramuka ini betul-betul besar, tapi tak ada artinya jika kita terus berdiam diri. Kita akan tenggelam jika organisasi kita berdiam diri,” ujar Ayi.
Kembalinya Kak Ati sebagai Ketua Kwarran menunjukkan bahwa regenerasi kepemimpinan masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi Pramuka Cisayong. Dengan dinamika yang terjadi dalam proses pemilihan ini, transparansi dan keadilan diharapkan menjadi perhatian pada masa mendatang.