Sidoarjo – Setelah sembilan hari intens melakukan pencarian dan evakuasi, Basarnas akhirnya secara resmi menutup operasi di lokasi runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Upacara penutupan dilakukan di halaman ponpes, sekaligus menandai berakhirnya misi menyelamatkan korban sejak bangunan roboh.
Dalam apel resmi penutupan tersebut, Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii menyampaikan bahwa hingga hari ke‑9 operasi, 104 orang berhasil diselamatkan, sedangkan 67 orang dinyatakan meninggal dunia, termasuk delapan bagian tubuh yang ditemukan secara terpisah. Dengan demikian, semua jenazah maupun bagian tubuh telah berhasil diidentifikasi dan dipindahkan dari lokasi runtuhan.
“Saat ini area ambruknya Ponpes Al Khoziny telah steril dan tidak ada korban yang belum ditemukan,” ujar Syafii usai apel penutupan. Ia memastikan bahwa material bangunan yang runtuh sudah dipindahkan dan lokasi telah rata dengan tanah.
Syafii menjelaskan bahwa selama proses evakuasi, tim mengalami sejumlah kendala, terutama akses menuju titik-titik reruntuhan yang sempit sehingga menyulitkan penggunaan alat berat. “Begitu juga pada saat korban masih ada tanda‑tanda kehidupan, kita harus melakukan tindakan yang terukur untuk menyelamatkan,” tambahnya.
Runtuhnya bangunan Ponpes Al Khoziny terjadi ketika pondok pesantren tersebut sedang menjalani aktivitas ibadah dan pembangunan di bagian atas gedung. Menurut laporan, bangunan ini dalam tahap pengecoran dan renovasi ketika struktur gagal menahan beban, sehingga ambruk secara mendadak.
Jumlah korban awal yang dievakuasi mencapai 171 orang — terdiri dari korban selamat dan yang meninggal dunia — sejak operasi dimulai.
Penutupan operasi ini mengundang perhatian publik luas, terutama terkait keselamatan bangunan pesantren. Tragedi ini menjadi momentum bagi pemerintah dan lembaga terkait untuk mengevaluasi izin bangunan, standar konstruksi, dan pengawasan struktural bangunan keagamaan guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Penutupan resmi oleh Basarnas ini menandai bahwa semua jenazah korban telah ditemukan, operasi SAR dianggap selesai, dan lokasi kejadian telah dinyatakan aman serta steril dari sisa material berbahaya.
