Sangatta – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur mendapat apresiasi dari DPRD setempat atas inisiatif menyediakan WiFi gratis di sekolah-sekolah. Menurut anggota Komisi D DPRD Kutai Timur, Yan, langkah ini merupakan terobosan penting dalam mendukung program Merdeka Belajar, khususnya di wilayah terpencil yang selama ini sulit mengakses jaringan internet.
“Kami sangat mendukung program WiFi gratis di sekolah-sekolah. Ini adalah bagian dari upaya membuka akses pendidikan lebih luas, terutama di daerah terpencil yang selama ini sangat terbatas internetnya,” ujar Yan di Gedung DPRD Kutim.
Solusi Akses Belajar untuk Wilayah Terpencil
Menurut Yan, fasilitas WiFi gratis di sekolah merupakan solusi nyata bagi ribuan siswa yang kesulitan mengikuti pembelajaran daring karena keterbatasan jaringan internet. Dalam beberapa tahun terakhir, program Merdeka Belajar dari Kementerian Pendidikan mengharuskan sekolah-sekolah untuk mengintegrasikan teknologi digital ke dalam proses belajar mengajar. Namun, tantangan besar muncul di daerah terpencil seperti Kutai Timur, di mana akses internet sangat terbatas.
“Selama ini banyak siswa di wilayah kami yang kesulitan mengikuti program Merdeka Belajar karena internet yang terbatas. Dengan WiFi gratis, kami harap semua siswa bisa merasakan manfaatnya,” kata Yan.
Ia menambahkan, tanpa dukungan infrastruktur digital yang memadai, siswa di daerah terpencil sering kali tertinggal dibandingkan siswa di perkotaan. Dengan hadirnya WiFi gratis, sekolah-sekolah dapat menjadi pusat akses internet bagi siswa dan guru, memungkinkan mereka untuk memanfaatkan berbagai sumber pembelajaran digital yang tersedia.
Merdeka Belajar Lebih Mudah Terjangkau
Langkah ini juga diyakini akan memperluas akses terhadap pendidikan berkualitas, sejalan dengan semangat program Merdeka Belajar. Yan menjelaskan, fasilitas internet gratis memberi peluang lebih besar bagi guru untuk menyampaikan materi pembelajaran dengan metode yang lebih inovatif, termasuk memanfaatkan video pembelajaran, e-book, hingga aplikasi interaktif.
“Dengan internet gratis di sekolah, kita berharap kualitas pendidikan di Kutai Timur bisa semakin meningkat. Kesenjangan antara sekolah di kota dan di daerah bisa diperkecil,” jelas Yan.
Ia menyoroti pentingnya konektivitas sebagai elemen pendukung utama dalam meningkatkan kualitas pendidikan berbasis teknologi. Dengan adanya WiFi gratis, proses adaptasi terhadap sistem pendidikan modern dapat dilakukan secara bertahap, terutama bagi siswa dan guru di daerah.
Selain itu, Yan juga menggarisbawahi peran guru dalam memanfaatkan fasilitas ini secara maksimal. Ia berharap pelatihan teknologi bagi tenaga pendidik juga menjadi bagian dari program ini agar mereka lebih siap mendukung pembelajaran berbasis digital.
Dukungan DPRD untuk Keberhasilan Program
DPRD Kutai Timur berkomitmen untuk memantau perkembangan program WiFi gratis ini agar berjalan sesuai dengan harapan masyarakat. Yan menyebutkan, dukungan legislatif akan difokuskan pada memastikan anggaran dan pelaksanaan program ini tepat sasaran, terutama di sekolah-sekolah yang paling membutuhkan.
“DPRD akan terus memantau agar program ini benar-benar bisa bermanfaat, tidak hanya di sekolah, tetapi juga di fasilitas publik lainnya. Ini adalah bagian dari upaya kita membuka akses lebih luas bagi masyarakat di desa-desa,” ujar Yan.
Ia juga mengusulkan agar program ini diperluas ke ruang-ruang publik lainnya, seperti kantor desa, balai desa, hingga perpustakaan daerah. Menurutnya, akses internet yang lebih luas tidak hanya mendukung pendidikan, tetapi juga berbagai sektor lainnya seperti layanan publik, ekonomi, dan kesehatan.
Mengatasi Hambatan di Lapangan
Meski program ini mendapat sambutan positif, Yan juga mengingatkan adanya tantangan yang perlu diatasi agar implementasinya berjalan optimal. Salah satu tantangan utama adalah infrastruktur teknologi yang masih terbatas di beberapa daerah. Ia menyebutkan, sejumlah sekolah di Kutai Timur bahkan belum memiliki fasilitas dasar seperti listrik yang stabil, sehingga perlu ada perhatian khusus dari pemerintah.
“Program ini sangat baik, tetapi kita juga harus realistis melihat kondisi di lapangan. Masih ada sekolah-sekolah yang bahkan belum memiliki listrik yang memadai, apalagi jaringan internet. Ini harus menjadi prioritas untuk diselesaikan,” tegas Yan.
Selain itu, ia menyoroti pentingnya pengawasan terhadap penggunaan fasilitas WiFi di sekolah. Ia berharap pemerintah daerah dapat memastikan bahwa akses internet ini benar-benar dimanfaatkan untuk tujuan pendidikan, dan bukan untuk hal-hal yang tidak mendukung proses belajar mengajar.
Harapan untuk Masa Depan Pendidikan Kutai Timur
Dengan adanya WiFi gratis, Yan optimistis bahwa siswa dan guru di Kutai Timur dapat lebih mudah beradaptasi dengan tuntutan era digital. Ia menekankan bahwa pendidikan adalah investasi jangka panjang yang harus terus didukung oleh semua pihak, termasuk pemerintah, DPRD, masyarakat, dan sektor swasta.
“Kami berharap program ini bisa berjalan lancar dan memberi dampak nyata bagi dunia pendidikan di Kutai Timur. Jika akses pendidikan semakin merata, kita bisa mencetak generasi yang lebih siap menghadapi tantangan global,” pungkas Yan.
Sebagai langkah lanjutan, DPRD Kutai Timur akan terus mengawal program ini dan memastikan bahwa manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, terutama di daerah-daerah terpencil. Yan juga mengimbau masyarakat untuk mendukung program ini dengan memanfaatkan fasilitas WiFi secara bijak dan bertanggung jawab.
Dengan program WiFi gratis di sekolah, harapan untuk pendidikan yang lebih baik di Kutai Timur kini semakin dekat menjadi kenyataan. Langkah ini tidak hanya membuka akses pendidikan yang lebih luas, tetapi juga menjadi simbol komitmen pemerintah dalam menjawab tantangan di era digital.