Bontang – Sebanyak 10 siswa penghuni asrama sekolah swasta di Bontang terpapar Covid-19 lantaran pihak sekolah memperbolehkan memasukkan siswa ke asrama meskipun pembelajarannya melalui sistem online.
Diketahui ada 170 siswa SMP dan SMA yang masuk asrama pondok secara bertahap yakni sejak 10-11 Juli 2021 dan tahap kedua pada 24-25 Juli 2021 dan tahap ketiga pada 31 Juli-1 Agustus 2021. Namun hal itu gagal dilaksanakan lantaran adanya dua siswa-siswi yang terpapar.
Menyikapi hal itu, Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bontang Adi Permana menyatakan sesuai dengan arahan Kemendagri sudah jelas tidak ada pembelajaran tatap muka (PTM).
“Bukan PTM, tapi sebenarnya berkumpulnya itu. Beberapa model pesantren memang tidak tatap muka tapi kan berkerumun bersama temannya itu yang menjadi masalah,” ungkapnya saat ditemui awak media beberapa waktu lalu di Pendopo Rujab Wali Kota Bontang.
Kata dia, meskipun pembelajaran dilakukan secara online, namun tidak menutup kemungkinan akan terjadinya kerumunan.
“Tentu pasti berkumpul. Apakah nanti pada saat makan, melaksanakan salat, ngajinya dan sebagainya itu yang berpotensi menimbulkan kerumunan sebenarnya,” jelasnya.
Ia menambahkan pihak Satgas Penanganan Covid-19 Bontang bahkan kecamatan telah mendatangi untuk meminta klarifikasi, sebab sejak awal proses pembukaan tidak ada koordinasi ke kecamatan, Dinas Pendidikan (Disdik) maupun Satgas.
“Tindakan tegasnya kan nanti dari Satgas Bontang. Pada dasarnya harus dipatuhi PPKM bahwa tidak boleh berkumpul,” pungkasnya. ()